Tentunya hal itu membuat khawatir dengan jumlah korban yang kian akan menambah.
Sehingga tindakan cepat pun sedang diupayakan oleh tim kesehatan setempat untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Menurut informasi, sampel air itu akan diuji agar mendeteksi adanya keberadaan polutan mulai dari logam berat maupun residu pupuk, yang kemungkinan terjadi pada wabah tersebut.
Selain itu, Amol Geete, petugas kesehatan distrik memaparkan infeksi jamur terhadap kulit kepala ini bisa menjadi penyebab utama dalam sebagian kasus besar.
Setelah mendapatkan informasi, kata Amol Geete, pihaknya langsung mengirim spesialis kulit hingga ahli epidemiologi ke desa untuk melakukan penyelidikan pertama.
"Hampir 99 persen kasus ini menunjukkan adanya infeksi jamur di kulit kepala. Inilah yang jadi dugaan kami adanya fenomena aneh kerontokan rambut," jelasnya.
Meski begitu, dia memerlukan penyelidikan lebih lanjut supaya memastikan benar atau tidaknya air tersebut sudah terkontaminasi.
"Tentunya kami akan melakukan uji air untuk melihat apakah ada logam berat yang bisa meningkatkan risiko infeksi jamur," cetusnya.***
Artikel Terkait
Fenomena Equinox Terjadi di Indonesia Pada 21 Maret 2024, Ini Penjelasan Dari BRIN dan BMKG
Antispasi Pergantian Fenomena El Nino ke La Nina yang Diperkiraan Akan Terjadi Pada Bulan Juni 2024
Hari Tanpa Bayangan, Ini Fenomena yang Sebenarnya Terjadi di Indonesia, Cek Jadwalnya Disini!
Viral Fenomena Berburu Boneka Labubu, Intip 6 Fakta Unik Barang Kesukaan Lisa Blackpink
Fenomena 'Doom Spending' Sebabkan Gen Z dan Milenial Jadi Cepat Miskin
Cara Mengatasi Fenomena Doom Spending yang Menyerang Sebagian Besar Generasi Z dan Milenial
Paula Verhoeven Pasrah Usai Tudingan Selingkuh Baim Wong, Begini Pandangan Ahli Soal Fenomena Perselingkuhan di Dalam Keluarga
Fenomena Kenakalan Remaja Sebagai Penyakit Masyarakat
Fenomena JOMO Jadi Kebalikan FOMO, Inilah Cara Terbaik Nikmati Dunia Nyata Tanpa Harus Takut Momen di Medsos Hilang
Serupa Namun Beda Nasib, Fenomena Dukungan Masyarakat ke Agus Salim dan Penjual Es Teh yang Diolok Gus Miftah