Sororti Polemik Pembangunan Gereja HKBP Cilegon, Jaringan Gusdurian Banten Gelar Forum Pitulasan

photo author
- Kamis, 22 September 2022 | 07:41 WIB
JGD Banten Forum Pitulasan merupakan ruang diskursus yang membahas soal isu-isu kebangsaan, merawat dan melestarikan Keindonesiaan dengan meneguhkan 9 Nilai Pemikiran KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang digagas oleh Penggerak GUSDURian Banten. (Febi Sahri Purnama)
JGD Banten Forum Pitulasan merupakan ruang diskursus yang membahas soal isu-isu kebangsaan, merawat dan melestarikan Keindonesiaan dengan meneguhkan 9 Nilai Pemikiran KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang digagas oleh Penggerak GUSDURian Banten. (Febi Sahri Purnama)

TOPMEDIA.CO.ID - JGD Banten Forum Pitulasan merupakan ruang diskursus yang membahas soal isu-isu kebangsaan, merawat dan melestarikan Keindonesiaan dengan meneguhkan 9 Nilai Pemikiran KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang digagas oleh Penggerak GUSDURian Banten. 

Cilegon merupakan salah satu Kota yang ada di wilayah Provinsi Banten, menurut sumber data Setara Institute mencatat Cilegon sebagai kota yang selalu masuk deretan peringkat anjlok dalam riset Indeks Kota Toleran selama lima kali, pada nomor 15 dari bawah pada 2015, nomor empat dari bawah pada 2017 dan 2018, nomor delapan dari bawah pada 2020, dan nomor tiga dari bawah pada 2021 lalu. 

Tolak ukur intoleransi sebuah kota yang digunakan dalam riset tersebut adalah kebijakan pemerintah, termasuk ucapan dan tindakan pejabat setempat.

Baca Juga: DLH Kota Cilegon Mulai Kerjasama Dengan WBS Banten

Jaringan GUSDURian Banten melalui Forum Pitulasan menghadirkan 3 Narasumber yaitu dari Masyarakat Gerem Kota Cilegon, Ketum Cabang GMKI Serang dan Rumah Moderasi Beragama UIN SMH Banten yang diselenggarakan setiap bulan, menyoroti isu-isu terkini yang sedang hangat dengan mengusung tema yang bertajuk "Polemik Pembangunan Rumah Ibadah di Kota Cilegon, Ada Apa Sih?" bertempat di Cafe Kinamona, Cilaku, Kota Serang Banten. 

Ali Sobri Masyarakat Gerem Kota Cilegon mengatakan Sebetulnya tidak semua warga Kota Cilegon khususnya warga kelurahan Gerem bersikap intoleran. 

Kota Cilegon, khususnya Kelurahan Gerem sejak dulu sampai sekarang kerukunan umat beragama di kelurahan kami berjalan dengan baik dan bisa hidup berdampingan.

Baca Juga: DPD RI Bahas Konservasi SDA Rawa Danau di Kabupaten Serang, Ini Penjelasan Pandji

"Hanya saja karena warga Kota Cilegon ini sangat kental dengan kultur dan kearifan lokal (local wisdom)," Kata Sobri. 

Sobri menuturkan, kemudian warga Kota Cilegon juga coraknya sangat religius sehingga walaupun bisa hidup berdampingan dalam kehidupan sosial tapi sangat sulit menerima adanya rumah ibadah umat agama lain, karena mereka berpikir itu akan merusak keimanan mereka. 

Padahlakan tidak demikian? Kemudian yang saya lihat dan yang saya dengar dari beberapa informan, bahwa panitia pembangunan rumah ibadah HKBP ini bersifat pemberitahuan bukan perizinan.

Baca Juga: PT Angsa Daya IKAD di Serang Membuka Lowongan Kerja Untuk Posisi Operator Produksi

"Karena ketika perizinan belum rampung pihak panitia sudah mulai pembangunan, akhirnya ini menjadi pemicu respon masyarakat yang kurang baik, semoga dari sini seluruh elemen-elemen bangsa mampu memahami sosio kultural yang dimiliki oleh Masyarakat Kota Cilegon," Ungkap Sobri. 

Selain itu, Paula Nainggolan Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Serang mengatakan kami dari pihak panitia pembangunan Gereja HKBP sudah menemui pihak-pihak terkait seperti pihak Kelurahan, FKUB, dan Wali Kota Kota Cilegon. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X