Sedangkan dalam pandangan K.H. M.A. Sahal Mahfudz, Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 1999-2014, kata “santri” berasal dari bahasa Arab yakni santaro yang berarti “menutup”. Santri adalah orang yang belajar, bukan justru menutup. Maka, dikutip dari jurnal Ulul Albab (2014) seorang santri mustahil santaro.***
Artikel Terkait
Dittipidkor Bareskrim Polri Akan Tetapkan Tersangka Korupsi Gerobak UMKM Kemendag
Kabupaten Serang Dijadikan Pilot Project Program ITC-IPDMIP
Kejaksaan Tinggi Banten Lantik Eselon II dan III
Ragam Pemaknaan Santri, Di Hari Santri Nasional
BBM Naik, Ini Cara Dapatkan Harga BBM Dengan Murah