Apakah Ghibah Dapat Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Berikut!

photo author
- Selasa, 5 April 2022 | 11:58 WIB

 

TOPMEDIA.CO.ID – Bergosip atau ghibahmemang sudah jadi hal umrah dikalangan masyarakat. Padahal, kegiatan tersebut bukan hal biasa dalam hukum agama, karena Ghibah adalah hal yang di benci Alllah SWT dan Rasulullah.

Kegiatan bergosip atau gibah tersebut, dapat memecah belah antar sesama, oleh karena itu dalam islam ghibah di samakan dengan orang yang memakan bangkai, karena apa yang digunjingkan jika benar menjadi ghibah dan jika salah akan jadi fitnah.

Apapaun yang dibicarakan saat bergosip akan jadi maksiat yang tentunya akan kembali ke diri kita, menjadi balasan yang cukup mengerikan, seperti siksa kubur atau sebagai dosa. Namun, bagaimana jika ghibah atau bergosip tersebut dilakukan umat muslim saat puasa? Apakah dapat membatalkan puasa? Mari simak penjelasan berikut!

 Baca Juga: Makam Yang Dianggap Keramat di Banten yang Sering Dikunjungi Peziarah

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz –rahimahullah– menjawab:

Ghibah tidak membatalkan puasa. Ghibah adalah menyebut seseorang dengan apa yang tidak disukainya, ghibah adalah maksiat. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

Dalam Al-Quran, Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمُ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُم أَنْ يَأكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۚ وَاتَّقُوْا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوّابٌ رَحيمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)

Begitupula dengan namimah (mengadu-domba), mencela, dan berdusta, semuanya tidaklah membatalkan puasa dan ibadah yang lainnya. Namun semua itu menodai puasa dan mengurangi pahala, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,

من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشراب

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, melakukan kedustaan serta berbuat usil, maka Allah Ta’ala tidak butuh ia meninggalkan makannya dan minumnya” (HR. Bukhari)

Baca Juga: Cara Mudah Khatam Quran di Bulan Ramadhan

dan sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam,

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X