Sejarah Ummu Aiman, Pengasuh Rasulullah SAW

photo author
- Rabu, 30 Maret 2022 | 21:28 WIB
Ilustrasi foto, perempuan sedang berdo'a (muslima.hops.id)
Ilustrasi foto, perempuan sedang berdo'a (muslima.hops.id)

Keluargaku menyuruhku untuk menemui Nabi, lalu aku bertanya tentang apa yang orang-orang berikan atau sebagian yang mereka berikan. Pemberian itu sebagiannya diberikan Nabi kepada Ummu Aiman. Ummu Aiman pernah datang dan aku gantungkan baju di leherku.

Baca Juga: Banyak Dikerjakan Oleh Wanita, Berikut Ini Hukum Mengoleksi Pakaian Dalam Islam!

Ia berkata, ‘Jangan. Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar kecuali Dia. Beliau tidak memberi kalian karena beliau telah memberiku.”

Sementara Nabi mengatakan, “Bagianmu sejumlah ini.” Ummu Aiman berkata, “Tidak demi Allah hingga sepuluh kali lipatnya.” Ini menunjukkan kedekatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Ummu Aiman.

Suatu hari, setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, Abu Bakar berkata pada Umar ;

Baca Juga: Mengenal Kampus Masa Depan Universitas Islam Internasional Indonesia

“Mari kita pergi berkunjung ke tempat Ummu Aiman. Sebagaimana dulu Nabi biasa mengunjunginya.” Saat keduanya tiba di sana, terlihat Ummu Aiman sedang menangis. Keduanya berkata, “Apa yang membuatmu menangis? Apa yang ada di sisi Allah lebih baik untuk Rasul-Nya.”

Ummu Aiman berkata ;

“Aku menangis bukan karena tidak mengetahui yang ada di sisi Allah lebih baik untuk Rasul-Nya. Tapi tangisku itu karena terputusnya wahyu dari langit.” Ucapan Ummu Aiman ini pun membuat Abu Bakar dan Umar terrenyuh. Lalu keduanya menangis bersama Ummu Aiman (Shahih Muslim: Bab Min Fadhail Ummu Aiman radhiallahu ‘anha (6472), 7/144).

Baca Juga: Mengenal Kampus Masa Depan Universitas Islam Internasional Indonesia

 Petuah Ummu Aiman radhiallahu ‘anha mengatakan ;

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah mengeluhkan yang sedikit atau banyak. Saat lapar maupun kenyang. Beliau melewati pagi harinya dengan meminum air zam-zam. Kemudian ditawarkan makanan, beliau berkata, ‘Aku tidak menginginkannya. Aku kenyang’.”

Ummu Aiman berkata di hari terbunuhnya Umar, “Hari ini, Islam menjadi lemah.” (al-Haitsami: Majmu’ az-Zawaid, 9/418). Para sejarawan berbeda pendapat tentang wafatnya. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan ;

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Begini Hukum Mengoleksi Boneka Arwah Menurut Islam

“Ummu Aiman wafat lima bulan setelah wafatnya Nabi. Ada pula yang menyebut enam bulan. Ada yang menyatakan, ia masih hidup setelah terbunuhnya Umar bin al-Khattab.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Sumber: Islam Story

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X