Buku Sirah Nabawiyah, Rujukan Terbaik Untuk Mengenal Sejarah Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW

photo author
- Senin, 3 April 2023 | 08:00 WIB
Ilustrasi perang badar dalam buku Sirah Nabawiyah (Foto: https://bersamadakwah.net/)
Ilustrasi perang badar dalam buku Sirah Nabawiyah (Foto: https://bersamadakwah.net/)

TOPMEDIA - Sirah Nabawiyah adalah salah satu ilmu yang perlu dikuasai oleh kaum muslimin. Apa pengertian Sirah Nabawiyah, apa saja urgensi mempelajarinya dan buku-buku apa saja yang menjadi sumber rujukan?

Secara bahasa, sirah (سيرة) berasal dari kata sara (سار) yang artinya jalan. Sebagaimana mahfuzhat:

مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ

“Siapa berjalan pada jalurnya akan sampai pada tujuannya” Sehingga sirah berarti perjalanan. Yakni perjalanan hidup.

Sirah secara bahasa juga berarti tingkah laku (السلوك), cerita/kisah (التاريخ), jalan atau cara (الطارق), dan biografi (سراة رجول).

Secara istilah, buku Sirah Nabawiyah mengisahkan perjalanan hidup Nabi atau sejarah hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Baca Juga: Ada 4 Jenis Pernikahan Sebelum Rasullulah Diutus Allah SWT, Umat Muslim Harus Tahu!

Baik sebelum diangkat menjadi Rasul maupun setelah diangkat menjadi Rasul, termasuk seluruh peristiwa dalam kehidupan beliau, sifat fisik dan akhlak beliau, serta hal-hal yang terkait dengan peperangan (ghazwah) dan ekspedisi (sariyah) beliau.

Mengapa kita perlu mempelajari sirah nabawiyah? Karena banyak sekali manfaat dan urgensinya. Antara lain adalah enam poin berikut ini

1. Menumbukan cinta kepada Rasulullah
Mencintai beliau di atas seluruh manusia adalah syarat kesempurnaan iman.

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

“Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya.” (HR. Bukhari)

Mempelajari sirah nabawiyah insya Allah akan menghadirkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan sahabat beliau. Bagaimana tidak, dengan mempelajari kisah hidup beliau, kita akan lebih mengenal bukan hanya kemuliaan beliau namun juga perjuangan dan pengorbanannya.

Bagaimana beliau begitu menyayangi umat hingga selalu mendoakan kebaikan. Tak mau umatnya diazab meskipun telah menyakiti beliau seperti penduduk Thaif. Doa terbaik beliau simpan untuk memberikan syafaat kepada umatnya. Bahkan di akhir hayat, yang beliau khawatirkan adalah umatnya. “Ummati, ummati,” kata beliau menjelang wafat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X