TOPMEDIA - Di Ramadan tahun ini, media sosial dihebohkan dengan takjil war.
Takjil war tidak hanya dilakukan oleh warga Muslim yang berpuasa, tapi juga agama lain yang tidak berpuasa.
Guyonan takjil war lintas agama ramai di media sosial.
Hal ini menunjukkan keindahan toleransi umat beragama di Indonesia, bahkan disebut sebagai momen pemersatu bangsa.
Namun, guyonan takjil war ini tidak hanya menunjukkan keindahan toleransi, tapi juga bisa memicu ekonomi, lho! Kok bisa?
Baca Juga: ASN di Indonesia Bakal Dapat Cuti Ayah! Gimana dengan Swasta?
Efek Ramadan dan Idul Fitri ke Ekonomi
Setiap tahunnya, Ramadan dan Idul Fitri menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Aktivitas transaksi perdagangan barang dan jasa akan meningkat.
Maka dari itu, perputaran uang pun akan ikut meningkat, baik di daerah maupun di kota.
Bisa dilihat dari tahun 2023, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2023, yang beririsan dengan momen Ramadan dan Idul Fitri lebih tinggi dibanding triwulan lainnya.
Salah satu sektor yang menopang perekonomian Indonesia adalah UMKM.
Baca Juga: Kaledonia Baru: Negara Bagian Prancis yang Diduduki Orang Indonesia dari Pulau Jawa
Hal ini dikarenakan UMKM punya peran besar, seperti:
• Berkontribusi 61 persen terhadap PDB Indonesia (senilai Rp9,58 kuadriliun)
• Menyerap 97 persen total tenaga kerja di Indonesia (116 juta orang)
Artikel Terkait
Berkumur dan Sikat Gigi Siang Hari Membatalkan Puasa? Ini Jawaban Versi Nahdlatul Ulama
3 Manfaat Puasa Ramadan Bagi Kesehatan Jiwa, Menurut Dokter, No.3 Penting
Begini Sikat Gigi Yang Bisa Membatalkan Puasa Ramadan, Kamu Wajib Tahu!
5 Dampak Negatif Reuni Buka Puasa Bersama Sekolah di Bulan Ramadan, Peluang Untuk Selingkuh!
Haid 5 Menit Sebelum Adzan Maghrib di Bulan Ramadan, Apakah Puasa Diteruskan?
Inilah Doa Nabi Musa, Mustajab Untuk Yang Butuh Pekerjaan dan Pernikahan di Bulan Puasa Ramadan