Kata Dokter Anak, Permainan Lato-Lato Ternyata Begini Dampaknya Terhadap Anak

photo author
- Senin, 2 Januari 2023 | 11:50 WIB
Permainan Lato Lato  (foto:lato-lato)
Permainan Lato Lato (foto:lato-lato)

TOPMEDIA - Permainan Lato lato yang saat ini sedang trend ternyata sudah ada sejak tahun 1990, pada masa itu dikenal dengan nama-nama nok-nok.

Nok nok terdiri dari dua bandulan berat yang terbuat dari plastik. Digantung menyambung dengan tali, sepanjang kira-kira satu meter.

Kini menyerupai nok-nok, Lato-lato dimainkan dengan cara ke atas dan ke bawah, saling membentur dengan sangat kuat, hingga menimbulkan suara "Tok Tak" yang keras.

Dengan latihan yang cukup, seseorang dapat membuat bola berayun sehingga saling bertabrakan. Tak hanya di atas, tetapi juga di bawah tangan.

Baca Juga: Jadwal Film Bioskop Rangkasbitung New Star Cineplex Senin, 02 Januari 2023

Mengutip akun Instagram Primaku - pelopor aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia yang berpartner resmi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) -, dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A mengatakan, permainan ini punya manfaat yang cukup baik untuk anak-anak. Karena dapat melatih fokus dalam berpikir.

"Permainan ini membutuhkan konsentrasi mata-tangan yang baik. Agar kedua bola bisa terus beradu. Semakin lama permainan lato-lato berlangsung, kedua bola akan lebih cepat beradu. Sehingga, anak perlu lebih fokus dan konsentrasi," jelas dr. Dini.

Selain itu, lato-lato juga bisa menjadi alternatif, agar anak lepas dari gadget.

Baca Juga: Pertama Ketemu Di Warteg, Yulia Lorena Sempat Berfikir Nopek Novian Miskin

Namun, dr. Dini mengingatkan, lato-lato bukanlah permainan yang dibutuhkan anak untuk bergerak menyehatkan, dan mendorong tumbuh kembangnya.

"Karena anak usia 6-17 tahun membutuhkan aktivitas fisik setidaknya 60 menit atau lebih, dengan intensitas sedang hingga tinggi setiap harinya," tutur dr. Dini.

Selain itu, lato-lato juga bisa menjadi alternatif, agar anak lepas dari gadget.

Namun, dr. Dini mengingatkan, lato-lato bukanlah permainan yang dibutuhkan anak untuk bergerak menyehatkan, dan mendorong tumbuh kembangnya.

"Karena anak usia 6-17 tahun membutuhkan aktivitas fisik setidaknya 60 menit atau lebih, dengan intensitas sedang hingga tinggi setiap harinya," tutur dr. Dini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X