TOPMEDIA - Permainan Lato lato yang saat ini sedang trend ternyata sudah ada sejak tahun 1990, pada masa itu dikenal dengan nama-nama nok-nok.
Nok nok terdiri dari dua bandulan berat yang terbuat dari plastik. Digantung menyambung dengan tali, sepanjang kira-kira satu meter.
Kini menyerupai nok-nok, Lato-lato dimainkan dengan cara ke atas dan ke bawah, saling membentur dengan sangat kuat, hingga menimbulkan suara "Tok Tak" yang keras.
Dengan latihan yang cukup, seseorang dapat membuat bola berayun sehingga saling bertabrakan. Tak hanya di atas, tetapi juga di bawah tangan.
Baca Juga: Jadwal Film Bioskop Rangkasbitung New Star Cineplex Senin, 02 Januari 2023
Mengutip akun Instagram Primaku - pelopor aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia yang berpartner resmi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) -, dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A mengatakan, permainan ini punya manfaat yang cukup baik untuk anak-anak. Karena dapat melatih fokus dalam berpikir.
"Permainan ini membutuhkan konsentrasi mata-tangan yang baik. Agar kedua bola bisa terus beradu. Semakin lama permainan lato-lato berlangsung, kedua bola akan lebih cepat beradu. Sehingga, anak perlu lebih fokus dan konsentrasi," jelas dr. Dini.
Selain itu, lato-lato juga bisa menjadi alternatif, agar anak lepas dari gadget.
Baca Juga: Pertama Ketemu Di Warteg, Yulia Lorena Sempat Berfikir Nopek Novian Miskin
Namun, dr. Dini mengingatkan, lato-lato bukanlah permainan yang dibutuhkan anak untuk bergerak menyehatkan, dan mendorong tumbuh kembangnya.
"Karena anak usia 6-17 tahun membutuhkan aktivitas fisik setidaknya 60 menit atau lebih, dengan intensitas sedang hingga tinggi setiap harinya," tutur dr. Dini.
Selain itu, lato-lato juga bisa menjadi alternatif, agar anak lepas dari gadget.
Namun, dr. Dini mengingatkan, lato-lato bukanlah permainan yang dibutuhkan anak untuk bergerak menyehatkan, dan mendorong tumbuh kembangnya.
"Karena anak usia 6-17 tahun membutuhkan aktivitas fisik setidaknya 60 menit atau lebih, dengan intensitas sedang hingga tinggi setiap harinya," tutur dr. Dini.
Artikel Terkait
SA Tega Cabuli Anak Dibawah Umur Diketahui Oleh Keluarga Korban, Begini Kronologinya
Komnas Anak Provinsi Banten Catat Ada 20 Kasus Pembuangan Bayi Selama Tahun 2022, Kabupaten Serang Mendominasi
Lowongan Kerja Anak Perusahaan Indomobil Group PT Indotruck Utama, Simak Kualifikasi Disini!
Tak Perlu ke Bali Untuk Main Surfing Anak-Anak, Cukup di The Wave Pondok Indah Waterpark Jakarta
TEGA! Oknum Guru Ngaji di Kota Serang Cabuli Anak di Bawah Umur, Bikin Miris Ternyata Korban Punya Kisah Pilu
Rutinitas Santunan Anak Yatim Piatu, Ketua DPP Perguruan Terumbu Banten : Mudah Mudahan Istiqomah
3 Tempat Wisata Gratis di Jakarta, Hits dan Populer, Ada Area Playground Anak Loh
Anak Perusahaan Garuda Indonesia Buka Lowongan Kerja Terbaru Penempatan Tangerang, Simak Selengkapnya!
Rahasia Surah Al Fatihah Jarang Anda Ketahui, Salah Satunya Atasi Anak Bandel! Simak Selengkapnya
Keluar Dari Rutan Serang, Nikita Mirzani Akui Kangen Bau Anak dan Nikmati Malam Tahun Baru 2023