Upacara Adat Sunda untuk Pernikahan dan Kelahiran

photo author
- Minggu, 31 Juli 2022 | 19:08 WIB
Tarian Jaipong (foto: Net)
Tarian Jaipong (foto: Net)

TOPMEDIA - Mengenal upacara adat Sunda untuk pernikahan dan kelahiran dan berbagai upacara adat Sunda yang masih sering dijalankan hingga saat ini. Salah satunya ialah  yang banyak dilakukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.

Upacara adat ini sendiri dilakukan sebagai bentuk rasa syukur terhadap hasil panen yang diperoleh. Selain menjadikan acara penyampaian rasa syukur, upacara adat ini juga kemudian akan dilakukan sebagai bentuk menyampaikan permohonan kepada Tuhan.

Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai upacara adat Sunda berikut ini yang penulis rangkum dari website gramedia.com dan beberapa sumber lainnya:

Berikut rangkaian upacara, ritual, dan prosesi lengkap pernikahan adat Sunda.

1. Neundeun Omong (Menyimpan Janji)
Prosesi pernikahan adat Sunda pertama disebut juga sebagai Neundeun Omong atau menyimpan janji atau ucapan. Prosesi ini sendiri kemudian dapat dilakukan untuk memastikan sang calon pengantin wanita belum menerima lamaran dari orang lain. Kedua orang tua dari pihak pria kemudian akan menghampiri kedua orang tua dari pihak wanita dalam menanyakan hal ini.

Ritual ini sesungguhnya lebih sering dilakukan pada pernikahan zaman dahulu sebab pada zaman tersebut terdapat banyak anak yang belum akan dinikahkan padahal telah terjadi kesepakatan antara kedua pihak orang tua sebelumnya.

2. Narosan atau Nyeureuhan (Lamaran)
Dalam menindaklanjuti Neundeun Omong, prosesi lamaran pun kemudian dilakukan. Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, pihak keluarga dari calon mempelai pria kemudian akan menyerahkan Sirih lengkap beserta dengan uang pengikat sebagai isyarat bahwa pihak pria kemudian bersedia ikut membiayai pernikahan.

Baca Juga: Rano Karno dan Zaki Iskandar Mesra Di Acara Festival Cengkok, Ada Apa?

Selain itu, pihak calon pengantin pria juga akan memberikan cincin meneng atau cincin belah rotan sebagai tanda ikatan.

3. Nyanggakeun (Seserahan)
Prosesi selanjutnya ialah Nyandakeun atau seserahan di mana pihak calon mempelai pria kemudian menyerahkan beberapa perlengkapan untuk pernikahan seperti di antaranya uang, pakaian, perabotan rumah tangga, makanan, dan lain sebagainya.

Begitu pula dari pihak calon mempelai Wanita yang akan membalas dengan seserahan yang diberikan kepada pihak laki-laki.

Prosesi seserahan pada pernikahan adat Sunda biasanya juga dilakukan tujuh sampai satu hari sebelum hari pernikahan dilangsungkan. Dekorasi yang tepat kemudian akan membuat suasana pernikahan menjadi lebih romantis dan hangat.

4. Ngeuyeuk Seureuh
Prosesi Ngeuyeuk Seureuh yang dipimpin oleh Pangeuyeuk. Pangeuyeuk kemudian akan mempersilahkan kedua calon pengantin saat meminta izin serta doa restu dari orang tua yang diiringi oleh lagu kidung Pangeuyeuk.

Calon pengantin kemudian akan disawer beras yang bermakna hidup sejahtera. Lalu digeprek dengan menggunakan sapu lidi yang disertai dengan nasehat, kain putih penutup Pangeuyeuk pun dibuka.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X