Penulis Feminis Kontroversial Awal dalam Sejarah Jepang

photo author
- Minggu, 24 Juli 2022 | 09:56 WIB
Ilustrasi foto, Yosano Bungou Stray Dogs (britannica)
Ilustrasi foto, Yosano Bungou Stray Dogs (britannica)

Baca Juga: 3 Artis Jepang Terpopuler di Tahun 2022, Lengkap Dengan Biodata

Karyanya menuai kontroversi di kalangan sastrawan Jepang kala itu karena penggambarannya yang jujur tentang gairah wanita serta cinta seksual dan spiritual lewat puisi-puisi.

Namun di sisi lain banyak orang menganggap karyanya tersebut justru menjadi sebab lahirnya banyak pemikir liberal di Jepang (Poetryfoundation).

Midaregami sendiri adalah tanka yang terdiri dari tiga puluh satu suku kata dengan pola 5-7-5-7-7.

Baca Juga: Bikin Heboh, Neo Japan Mempopulerkan Bedug di Negara Jepang

Di dalamnya Yosano Akiko mengekspresikan cinta, seksualitas, dan keceriaan masa mudanya dengan menggunakan penggambaran seperti yawahada (badan yang lembut), dan chishio (darah yang berdesir).

Walaupun karya pertamanya tersebut banyak dikritisi karena tidak sesuai dengan norma sosial masyarakat Jepang, Yosano Akiko tidak lantas berhenti menulis.

Ilustrasi foto, Yosano Akiko penyair Jepang
Ilustrasi foto, Yosano Akiko penyair Jepang (britannica)

Sebaliknya ia justru terus melahirkan banyak antalogi tanka baru setelah Midaregami. Seperi “Mahime” atau dalam bahasa Inggris, “Dancer”, dan “Koigoromo” atau “Robe of Love”.

Baca Juga: Tokyo Ghoul, Fantasi Gelap Anime Jepang

Karya-karya tersebut Yosano Akiko tulis dengan dukungan penuh dari suaminya, Tekkan Yosano dan didorong tekad kuat untuk mendobrak berbagai norma yang menurutnya justru mengungkung masyarakat Jepang kala itu.***  

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Sumber: Britanica.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X