Bulan Ramadhan Saatnya Terhubung Kembali dengan Al-Qur'an

photo author
- Rabu, 13 April 2022 | 07:00 WIB
Al-Quran
Al-Quran

TOPMEDIA.CO.ID - Ramadhan bagi sebagian orang muslim bulan Ramadhan adalah waktu untuk merenung, merenung, dan mencari kedekatan dengan Tuhan seperti yang diperintahkan Al-Qur'an kepada kita.

Ini adalah waktu untuk memperkuat dan memperbaharui keberadaan spiritual kita; untuk melepaskan beban hati kita dalam bacaan, shalat , dan doa; untuk berhubungan kembali dengan wahyu.

Ramadhan adalah waktu kita untuk pergi ke gua sehingga untuk berbicara.

Apakah Ramadhan tentang Memahami Kemiskinan?
Dalam sebuah situs aboutmuslim.net, dikutip, Maria Zain , seorang penulis Tentang Islam yang meninggal pada bulan Desember 2014, menulis , “Ramadan menunjukkan kesempatan untuk peningkatan spiritual, kesempatan untuk perbaikan, untuk meningkatkan perbuatan baik dan untuk bersama-sama menghindari yang tidak bermanfaat bagi kita, dan salah satu kesempatan terbaik untuk memperkuat hubungan kita dengan Tuhan.”

Baca Juga: Kata Allah SWT Saat Kita Membaca Surah Al Fatihah Setiap Hari dalam Shalat

Puasa memecah kesenjangan yang kita buat dalam kehidupan normal kita antara keberadaan fisik dan spiritual kita. Ini memaksa pikiran kita untuk berbalik pada diri mereka sendiri dan merenungkan sifat keberadaan kita.

Dijelaskan pula oleh Maria Zain, puasa memaksa tubuh kita untuk merasakan kelemahannya sendiri dibandingkan dengan Kebesaran Tuhan. Hal itu memaksa hati kita untuk mensyukuri apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita.

Di bulan Ramadhan pikiran, tubuh, dan hati menoleh ke arah Al-Qur'an untuk mendengar kata-kata Pengarang dan Arsitek kita.

Al-Qur'an memecah kesenjangan yang kita buat antara diri kita sendiri dan dunia tempat kita hidup, itu mengganggu keretakan yang kita yakini diciptakan oleh waktu antara kita dan mereka yang datang sebelum kita, itu meruntuhkan tembok yang kita buat antara diri kita sendiri dan sesama ciptaan. 

Baca Juga: Mendekati Nuzul Qur'an, Raih Malam Laillatu Qadar, Begini Caranya !

Al-Qur'an mengarahkan pikiran untuk berhenti berpikir terlalu banyak tentang diri sendiri. Ini mengarahkan tubuh untuk melayani orang lain. Itu mengarahkan hati untuk menjadi lembut dan penyayang kepada semua orang.

Puasa bukanlah tujuan bulan, menunjukkan belas kasihan bukanlah tujuan bulan, meningkatkan kedermawanan juga bukan tujuan, juga kerendahan hati. Quran adalah titik bulan.

Dan Al-Qur'an membawa kita pada kesimpulan ini- Allah mencintai orang-orang yang menunjukkan belas kasihan, mereka yang rendah hati, mereka yang berbuat baik, dan adil; dan tidak ada tujuan yang lebih besar daripada mencapai cinta Tuhan.

Baca Juga: Tolak 3 Periode, Ketua Dewan Kota Cilegon Surati DPR RI

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohili

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X