TOPMEDIA - Mengutip berbagai sumber, Content Creator (CC) bertugas membuat konten baik berupa tulisan, gambar ataupun video yang akan ditampilkan pada berbagai media populer seperti YouTube, Snapchat, Instagram, dan masih banyak lagi. Kini konten tidak hanya terbatas pada gambar dan suara saja tetapi juga dalam bentuk tutorial, vloging, podcasting dan lain sebagainya.
Content creator dilansir dari laman gramedia.com adalah orang yang bertugas mengumpulkan ide serta data, kemudian melakukan riset untuk membuat konsep yang akan dijadikan sebuah konten. Setelah itu, mereka akan menciptakan konten yang sesuai dengan identitas dan branding yang diinginkan dalam memenuhi tujuan yang disepakati dari sebuat konten.
Baca Juga: Baca Juga: Ramai Diperbincangkan Jadi Content Creator, Nih Simak Perbedaaanya Dengan Content Writer
Pengetahuan yang dibutuhkan pada profesi ini sendiri diantaranya Pengetahuan tentang media produksi, komunikasi, serta teknik dan metode penyebarannya. Termasuk alternatif untuk menginformasikan dan menghibur audiens melalui tulisan, lisan, maupun media visual.
Pengetahuan tentang teknik, peralatan, dan prinsip desain termasuk dalam memproduksi rencana teknikal yang presisi, cetak biru, gambar, dan model dibutuhkan untuk menekuni profesi ini. Selain itu Seorang content creator juga dituntut untuk multitasking dalam berbagai hal, mulai dari soft skill hingga hard skill, memiliki kemampuan menulis bahasa iklan yang menarik, juga dapat berkolaborasi, sebab seorang content creator yang sukses tidak berdiri sendiri.
Baca Juga: Menjadi Pemimpin Perusahaan Yang Baik dan Bijaksana Untuk Kemajuan Perusahaan
Mereka membangun jaringan dengan para content creator lainnya untuk membuat satu konten yang dapat dinikmati oleh para audiens. Seperti yang kamu lihat di YouTube saat ini, ada banyak content creator yang membuat konten secara bersama-sama. Mereka berkolaborasi untuk menambah jumlah subscriber di samping mempelajari keberhasilan konten masing-masing. Tanggung Jawab Profesi ini diantaranya:
Kumpulkan ide, data, serta melakukan riset dan membuat konsep untuk menghasilkan suatu konten yang menarik untuk khalayak Riset Audiens untuk mengetahui berbagai kebutuhan audiens yang kamu miliki. FYI, Kreativitasmu harus terus mengikuti pola kebutuhan audiens, karenanya pahami audiensmu dengan sebaik mungkin.
Sesuaikan konten dengan platform yang dipilih.
Dalam hal ini seorang content creator bisa menghasilkan karya yang multi-platform, tidak hanya bermodalkan kemampuan menulis, membuat konten video dan bahkan menjadi dubber. Seorang Content Creator harus mengerti hal-hal terkait SEO, sebab melalui manajemen SEO yang baik kontenmu akan dengan mudah ditemukan melalui mesin pencari google dan akan sangat berpengaruh terhadap traffic evaluasi ulang setiap konten yang telah ditayangkan, dan analisa konten seperti apa yang dibutuhkan dan disukai oleh para audiensmu.
Usahakanlah untuk selalu update dengan segala hal yang terjadi di dalam industrimu. Misalnya, jika kamu adalah seorang Content Creator dalam kategori food vloging, maka pastikanlah kamu mengikuti tren cafe atau makanan yang sedang hits saat itu menghasilkan konten yang benar-benar sesuai dengan identitas dan branding yang diinginkan, juga berkualitas.
Sebagai ahli pembuat konten, kamu harus mampu secara profesional menciptakan beragam konten dengan kualitas terbaik yang dapat kamu berikan kepada para audiensmu.
Syarat menjadi content creator minimal harus mengenal bahasa Jurnalistik, Pemasaran (Marketing) atau bidang terkait lainnya. Pengalaman mengunggah konten ke berbagai sistem manajemen konten (Content Management System/CMS), seperti WordPress, Joomla, Drupal, Shopify, Wix, XSitePro, dan lain-lain. Pengalaman dalam membuat konten yang kuat dan menarik, dibuktikan dari portofolio.
Baca Juga: Ramai Diperbincangkan Jadi Content Creator, Nih Simak Perbedaaanya Dengan Content Writer
Akan lebih bagus bila Anda punya pengalaman kerja sebagai Content Creator/Content Writer. Pemahaman baik tentang praktik SEO (Search Engine Optimization). Menunjukkan keunggulan dalam menulis, mengoreksi, dan mengedit. Keterampilan dalam hal penelitian (riset), organisasi, dan manajemen waktu yang sangat baik. Keterampilan mendengarkan dan komunikasi yang kuat. Kapasitas untuk bekerja secara mandiri dan kolaboratif. Kemampuan untuk bekerja secara efisien tanpa mengorbankan kualitas atau ketepatan. ***
Artikel Terkait
Kisah Dua Penulis Wahyu Yang Murtad di Zaman Rasulullah SAW, Begini Azab Yang Diterimanya!
Bank bjb Raih Penghargaan Warta Ekonomi Indonesia Best Bank 2021
Kontraktor Pembangunan Sarpras SMK Negeri di Lebak Mengaku Tak Di Bayar oleh Pihak Dindik Banten