milenial

Bonnie Triyana Gantikan Tia Rahmania di DPR RI, Kisah di Balik Pemecatan Kontroversial

Senin, 30 September 2024 | 16:02 WIB
Bonnie Triyana Gantikan Tia Rahmania di DPR RI (TOPmedia/Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Pemecatan Tia Rahmania dari PDI Perjuangan (PDIP) baru-baru ini mengejutkan banyak pihak.

Keputusan ini tidak hanya mengubah dinamika internal partai, tetapi juga membawa Bonnie Triyana ke panggung politik nasional sebagai penggantinya di DPR RI.

Bagaimana kisah di balik pemecatan ini dan apa yang bisa kita harapkan dari Bonnie Triyana?

Tia Rahmania, yang sebelumnya diproyeksikan menjadi anggota DPR RI, harus menerima kenyataan pahit setelah dipecat oleh PDIP.

Keputusan ini diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui surat resmi yang menyatakan bahwa Tia tidak lagi memenuhi syarat untuk dilantik sebagai anggota DPR RI.

Posisi yang ditinggalkannya kini diisi oleh Bonnie Triyana, seorang sejarawan dan kader PDIP yang dikenal luas di kalangan akademisi dan aktivis.

“Pemecatan Tia Rahmania adalah keputusan yang sulit, tetapi diperlukan untuk menjaga integritas partai,” ujar seorang petinggi PDIP yang enggan disebutkan namanya.

Menurut sumber tersebut, pemecatan ini terkait dengan kritik Tia terhadap Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, yang dianggap merugikan citra partai.

Bonnie Triyana, yang kini menggantikan Tia, bukanlah sosok asing di dunia politik dan sejarah. Ia dikenal sebagai sejarawan yang vokal dan memiliki pandangan progresif.

"Saya siap mengemban amanah ini dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa,” kata Bonnie dalam sebuah wawancara setelah pengumuman resmi.

Baca Juga: Awal Mula Ketegangan Politik Tragedi G30S/PKI, Dari Konflik Ideologi hingga Kudeta Presiden Soekarno

Kehadirannya di DPR RI diharapkan membawa perspektif baru, terutama dalam isu-isu sejarah dan kebudayaan yang sering kali terabaikan.

Namun, pemecatan Tia Rahmania tidak lepas dari kontroversi. Banyak yang berpendapat bahwa keputusan ini lebih bersifat politis daripada etis.

"Ini adalah bentuk pembungkaman terhadap suara kritis di dalam partai,” ujar seorang analis politik.

Halaman:

Tags

Terkini