Bijak Memberi Nasihat tapi Sulit Hadapi Masalah Sendiri, Kenalan Dulu Sama Paradoks Salomon

TOPMEDIA - Pernah nggak kamu ngerasa kalau kamu menjadi orang yang sangat bijak saat kamu memberi tahu cara menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh temanmu.

Tapi di sisi lain, saat kamu mempunyai masalah, kamu malah bingung, kewalahan, dan tidak bisa mengatasinya.

Kok saran kamu seolah manjur banget buat orang lain tapi tidak bekerja buat diri kamu sendiri.

Baca Juga: PT Fonusa Agung Mulia Membuka Lowongan Kerja Terbaru Untuk Lulusan SMP, penempatan Cikande Serang Banten

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Psychological Science, fenomena ini dikenal dengan Salomon Paradox. 

Dilansir dari akun instagram @meaningful.me yang dikutip TOPmedia.co.id, Paradoks Salomon merupakan istilah kecenderungan individu untuk mampu berpikir lebih bijaksana saat melihat masalah yang dihadapi orang lain daripada masalah yang ia dihadapi.

Istilah ini pertama kali disebutkan oleh Igor Grossman, seorang ilmuwan psikologi University of Waterloo.

Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Orang Sulit Mengakui Kesalahan dan Minta Maaf, Takut Kesalahan Lain Juga Terungkap!

Menurut Grossman, kebijaksanaan seseorang terhadap diri sendiri dan orang lain itu asimetris.

Artinya, ada kecenderungan bagi individu untuk lebih bijak dalam merespon masalah yang dialami orang lain daripada diri sendiri karena ada jarak.

Ketika melihat masalah orang lain, secara tidak sadar kamu membuat jarak dengan masalah itu sendiri. Adanya jarak antara kamu dengan peristiwa yang dialami orang lain membuat kamu Lebih jernih ketika menanggapi masalah.

Baca Juga: Bank Muamalat dan Muamalat Institute Dorong Inklusi Perbankan Syariah di Jambi

Inilah yang kemudian disebut dengan istilah Self Disctancing.

Saat kamu melakukan self distancing, kamu akan cenderung memisahkan diri dari peristiwa yang dialami dan akan berpikir secara lebih rasional dan realistis.