Komisi I DPR RI Panggil Meutya Hafid Bahas Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi Ditangkap Polisi

Baca Juga: Buset, PPATK Ungkap Ada 1.000 Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online, Transaksi Judol Capai Rp25 Miliar

Menko Polkam Telusuri Akses Judi Online

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan memastikan pihaknya telah menelusuri seluruh akses yang digunakan untuk aktivitas judi online.

"Ada akses-akses yang melalui kemampuan khusus, kalau sudah disebut dengan VPN maupun non-VPN itu semua akan ditelisik," ujar Budi kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 5 November 2024.

Menko Polkam RI itu juga menuturkan, kasus dugaan oknum pegawai Kemkomdigi yang terlibat dalam aktivitas judi online terus dikembangkan.

Budi juga menyebut, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo selaku pimpinan Desk Penanganan Judi Online  akan menindak bandar judi daring yang disebut judol itu.

"Pak Kapolri sudah menjelaskan, sepanjang bandarnya ada di Indonesia, pasti akan ditindak. Banyak hal yang tidak bisa kami buka, biar beri kesempatan kepada rekan-rekan dari Desk Judi Online untuk bekerja," tegasnya.

Baca Juga: Sosok Inisial T Jadi Misteri, Kepala BP2MI Benny Rhamdani Sebut Otak Dibalik Bisnis Judi Online yang Kebal Hukum

Terkait Pendalaman Kasus Judol yang Melibatkan Pegawai Komdigi

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih mendalami kasus judi online yang melibatkan sejumlah pegawai di Kementerian Komdigi.

Kepala Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satya Tripura memastikan pihaknya akan segera mengkonfirmasi identitas pegawai Komdigi yang terlibat dalam kasus judi online itu.

"Masih pendalaman, nanti kami sampaikan," ujar Wira kepada wartawan di Jakarta, pada Selasa, 5 November 2024.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemkomdigi, Hokky Situngkir memastikan pihaknya akan mendukung pemeriksaan oknum-oknum pegawai yang terlibat dalam aktivitas perjudian online tersebut.

"Yang jelas sekarang intinya adalah kita kooperatif. Kita mau bersih-bersih, ini seperti instruksi dari Bu Menteri (Meutya Hafid),” terang Hokky di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, pada Senin, 4 November 2024.

“Kita mau membuka selebar-lebarnya (pintu) kantor (Kemkomdigi) kami (untuk proses penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian)," tegasnya.***