“Intoleransi bisa muncul dari berbagai faktor, termasuk kurangnya pemahaman dan komunikasi antarwarga,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan dan dialog antaragama sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kasus dugaan intoleransi yang melibatkan ASN di Bekasi ini menjadi pengingat bahwa kita masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam menjaga kerukunan dan toleransi di masyarakat.
Pemerintah dan warga harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati.
Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan.***
Artikel Terkait
Andra Soni-Dimyati Langsung Silaturahmi ke Abuya Muhtadi dan Murtadho Setelah Dapat Nomor Urut
Menaiki Angkot, Helldy Agustian dan Alawi Mahmud Sambut Nomor Urut 2 Penuh Optimisme Lanjutkan Dua Periode
Kejamnya Tiga Emak Emak! Balita di Cilegon Jadi Korban Kekerasan, Diduduki Hingga Gigi Rontok dan Tak Bernafas
Hukuman Berat Menanti Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Balita Aqilatunnisa Prisca Herlan di Cilegon
4 DKM di Kota Cilegon Sudah Terima Bantuan Dana Hibah Program Prioritas Helldy Agustian?
Kebakaran TPSA Bagendung Berhasil Dipadamkan, Helldy Agustian Apresiasi Kolaborasi Pemerintah dengan Industri
Sambutan Terakhir Helldy Agustian Sebagai Wali Kota Cilegon, Pesan Apa yang Disampaikan?
Terungkap, 2 Tersangka Kasus Pembunuhan Bocah Asal Cilegon Menerima Upah 100 Ribu Rupiah
Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ajak Masyarakat Sukseskan Pilkada Serentak
Misteri Akun Fufufafa, Benarkah Milik Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka?