Bunuh diri terjadi ketika seseorang menyakiti dirinya sendiri dengan tujuan mengakhiri hidupnya, dan akibatnya mereka mati.
Percobaan bunuh diri terjadi saat seseorang menyakiti dirinya sendiri dengan tujuan mengakhiri hidupnya, tetapi mereka tidak mati.
Hindari penggunaan istilah seperti “bunuh diri”, “bunuh diri yang berhasil”, atau “bunuh diri yang gagal” saat merujuk pada percobaan bunuh diri, karena istilah-istilah ini sering kali mengandung makna negatif.
Siapa saja yang berisiko bunuh diri?
Faktor risiko utama untuk bunuh diri, yaitu seseorang yang mengalami gangguan mental, riwayat bunuh diri dalam keluarga, serta paparan langsung dan tidak langsung terhadap perilaku bunuh diri di lingkungan sekitarnya.
Kebanyakan orang yang memiliki faktor risiko bunuh diri tidak akan mencoba bunuh diri, dan sulit untuk menentukan siapa yang akan bertindak berdasarkan pikiran bunuh diri.
Meskipun faktor risiko bunuh diri penting untuk diingat, seseorang yang menunjukkan tanda-tanda peringatan bunuh diri mungkin berisiko lebih tinggi dan memerlukan perhatian segera.
Apa saja tanda-tanda peringatan bunuh diri?
Tanda peringatan bahwa seseorang mungkin berisiko langsung untuk mencoba bunuh diri di antaranya:
- Menunjukkan perubahan suasana hati yang ekstrem, tiba-tiba berubah dari sangat sedih menjadi sangat tenang atau senang.
- Membuat rencana atau mencari cara untuk bunuh diri, seperti mencari metode mematikan secara daring, menimbun pil, atau membeli senjata api.
- Berbicara tentang perasaan bersalah atau malu yang besar.
- Menunjukkan kemarahan atau berbicara tentang mencari balas dendam.
Bagaimana upaya perawatan dan terapi terhadap bunuh diri?
Perawatan dan terapi dapat membantu seseorang yang berisiko bunuh diri.
Pertama, menggunakan terapi perilaku kognitif. Terapi ini merupakan jenis psikotropika yang dapat membantu seseorang belajar mengenali pola pikir, dan mempertimbangkan tindakan alternatif saat pikiran bunuh diri muncul di dalam benak mereka.
Kedua, terapi perilaku dialektika. Terapi perilaku dialektis ini dapat membantu seseorang mengenali kapan perasaan atau Tindakan mereka mengganggu atau tidak sehat.
Seorang terapis dialektis akan mengajarkan keterampilan yang dapat membantu mereka mengatasi situasi buruk dengan cara yang efektif.
Artikel Terkait
Chandra Asri Group Berkolaborasi dengan DLH Cilegon, Gelar Program Kolaborasi Kelola Sampah di Sekolah
Susul Partai Buruh, Gelora Berikan B1 KWK ke Andika-Nanang di Pilbup Serang 2024
45 Paket Sabu Sabu Berhasil Diamankan Satresnarkoba Polres Cilegon dari 2 Orang Pemuda, 1 Orang Masih DPO!
Syifa El Fatih, Mahasiswi Cantik Asal Cilegon Harap Program Beasiswa Full Sarjana Bisa Dirasakan Adik Tingkatnya
Usai Viral Bagikan Kaos 'OTW Helldy 2 Periode' Lurah Gerem Rahmadi Ramidin Dilaporkan Ke Inspektorat Cilegon
Sufmi Dasco Menunjuk Raffi Ahmad Jadi Ketua Tim Pemenangan Pasangan Andra Soni - Dimyati Di Pilgub Banten 2024
Inilah Harta Kekayaan Raffi Ahmad Yang Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Andra Soni-Dimyati
Inilah Profil Raffi Ahmad, Selebriti Ternama Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Andra Soni di Pilkada Banten 2024
BUMN Perum Bulog Buka Lowongan Pekerjaan, Simak Cara Melamarnya
Heboh, Saaih Halilintar Gagal Berlaga di PON 2024, Inilah Deretan Artis Pernah Jadi Atlet Pekan Olahraga Nasional