Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan Minta Timnas Indonesia Diisi 60 persen Pemain Lokal

TOPMEDIA.CO.ID - Putra Nababan, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDIP mengkritik pemain Timnas Indonesia yang mayoritas diisi oleh naturalisasi.

Putra Nababan minta komposisi Garuda Muda diisi 60 persen pemain asli Indonesia. Sedangkan 40 persen lagi diisi pemain naturalisasi.

Hal tersebut dilakukan dia supaya Timnas Indonesia diisi pemain murni Warga Negara Indonesia, bukan pemain naturalisasi.

Demikian yang disampaikan oleh Putra Nababan pada rapat proses pemberian kewarganegaraan RI kepada Calvin Ronald Verdonkd anJens Raven, di ruang rapat Komisi X DPRD, Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2024).

“Kalau bisa ya saya minta ini 60 persen pemain nasional yang main. Jangan pemain naturalisasi terus yang dipakai. Jadi saya minta ini jangan di balik, atas nama kemenangan dan sebagainya lah,” jelasnya.

Dalam catatannya, Putra Nababan menyampaikan Timnas Indonesia era sekarang proses naturalisasi merupakan yang paling banyak diajukan ke DPR.

Setidaknya, kata Anggota Komisi X DPRD, terdapat sekitar 11 pemain naturalisasi Timnas Indonesia sejak 2022 lalu.

Putra menyebut pemain naturalisasi tersebut diantaranya Sandy Walsh, Jordi Amat, Thom Haye, Ivar Jenner, Shayne Pattynama, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Jay Idzes, Nathan Tjoe – A – On, Justin Hubner, dan Maarten Paes.

Oleh karena itu, menurut dia, jumlah pemain naturalisasi tersebut terlalu banyak dalam jangka periode dua tahun.

Baca Juga: Luar Biasa, Gaji Pengurus Tapera Tembuh Puluhan Juta, Ada yang Capai Rp43,34 juta perbulan

Tak hanya itu, Putra menjelaskan bahwa sangat tidak baik bila pemain Timnas Indonesia yang bermain di lapangan justru lebih banyak pemain naturalisasi.

“Ini jelas sangat tidak baik, kita lihat saat Timnas Indonesia bertanding lebih banyak pemain naturalisasinya daripada pemain nasional,” jelas Politikus PDIP tersebut.

Sebab itu, Putra Nababan memberi saran kepada PSSI dan Kemenpora untuk mengawasi komposisi pemain yang dimainkan di lapangan.

Meskipun begitu, kata Putra, saat berada di lapangan memang kewenangan mutlak pelatih Korea Selatan, Shin Tae – yong.