Mengenal Sejarah Gunung Rinjani, Gunung Tertinggi Ketiga di Indonesia

photo author
- Senin, 19 Februari 2024 | 11:59 WIB
Gunung Rinjani (Topmedia.co.id / Istimewa)
Gunung Rinjani (Topmedia.co.id / Istimewa)

Selanjutnya adalah rute Pos 2 - Pos 3/Pos Pada Balong (1.800 m dpl) - Plawangan (2.639 m dpl) dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam.

Di rute ini pendaki akan menemukan persimpangan menuju bukit penyesalan dan jalur penderitaan, serta tanjakan bukit sembilan. Terakhir adalah rute Plawangan - Puncak (3.726 mdpl) dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Dari puncak Gunung Rinjani, pendaki dapat menikmati pemandangan Gunung Tambora di sebelah timur, Gunung Agung di sebelah barat, serta Gunung Baru Jari dan Segara Anakan di bawahnya.Dari puncak, biasanya pendaki yang naik melalui jalur Sembalun akan turun melalui jalur Senaru untuk bisa merasakan indahnya pesona Gunung Rinjani dari dua jalur sekaligus.

Letak Gunung Rinjani

Letak Gunung Rinjani masuk ke wilayah Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.Secara astronomis, letak Gunung Rinjani berada di antara 08°25' Lintang Selatan dan 116°28' Bujur Timur.

Legenda Gunung Rinjani

Dilansir dari laman Badan Bahasa Kemendikbud, masyarakat Pulau Lombok, khususnya suku Sasak dan suku Bali menganggap Gunung Rinjani sebagai tempat suci dan merupakan istana para dewa.

Hal dapat dilihat dari legenda yang terkait dengan asal usul nama Gunung Rinjani, yaitu dari nama Dewi Rinjani yang merupakan anak Datu Taun dan Dewi Mas.

Datu Taun dan Dewi Mas adalah raja dan permaisuri yang hidup aman dan tenteram, namun sering bersedih karena belum dikarunia anak.

Datu Taun kemudian memohon untuk menikah lagi dengan Sunggar Tutul, putri dari Patih Aur.Dengan kekuasaan Tuhan, Dewi Mas yang mulai tersingkirkan justru tiba-tiba hamil.

Sunggar Tutul yang iri melihat kehamilan tersebut memfitnah Dewi Mas yang menyebabkan sang permaisuri diusir dari istana

Kemudian, Dewi Mas tinggal di Gili dan dibawa oleh seorang nakhoda ke Bali. Di Bali, Dewi Mas melahirkan anak kembar bernama Raden Nuna Putra Janjak dan Dewi Rinjani.

Saat keduanya mulai tumbuh dewasa, Dewi Mas menyampaikan ayah mereka adalah Datu Taun seorang raja di Lombok. Raden Nuna Putra Janjak pun berangkat ke Lombok untuk menemui ayahnya.

Pada awalnya mereka berperang, tetapi dengan terdengarnya bisikan gaib dari angkasa, sang raja mengetahui bahwa yang diajaknya berperang adalah anaknya sendiri akhirnya berdamai dan raja Datu Taun menjemput Dewi Mas ke Bali.

Raden Nuna Putra Janjak pun kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja, sementara sang ayah dan putrinya Dewi Rinjani menyepi di puncak gunung untuk bersemedi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Sumber: Wikipedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X