Jadi Sorotan Dalam Debat Capres ke-5, Apa Bedanya Stunting dan Gizi Buruk ? Cek Disini Supaya Tak Salah Paham

TOPMEDIA - Dalam debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024), tiga calon presiden (capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo membahas isu kesehatan yang menjadi salah satu tema besar dalam debat tersebut.

Yang menjadi sorotan dalam debat tersebut yaitu masalah kesehatan stunting dan gizi buruk.

Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak setuju dengan pendapat Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait program makan gratis untuk mencegah stunting.

Menurut capres nomor urut tiga itu, pencegahan stunting bisa dimulai sejak bayi dan masih dalam kandungan dengan memperhatikan kesehatan Ibu.

“Jika sudah lahir dan tumbuh, itu gizi buruk. Jadi, jangan sampai bingung antara stunting dan gizi buruk,” tandas Ganjar Pranowo, dilansir dari kanal YouTube Najwa Shihab.

Oleh karena itu, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa gizi buruk dan stunting merupakan dua masalah kesehatan yang berbeda.

Apa Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk ?

Dari hasil debat capres kelima, banyak netizen yang bingung dan bertanya – tanya apa perbedaan stunting dan dan gizi buruk.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu lama.

Biasanya, kondisi ini terjadi karena asupan makanan yang tak sesuai dengan kebutuhan gizinya. Permasalah stunting pun terjadi sejak dalam kandungan dan akan terlihat saat anak telah usia dua tahun.

Selain Kementerian Kesehatan, UNICEF juga mengartikan bahwa stunting sebagai anak – anak usia 0-59 bulan dengan tinggi badan di bawah minus, dukur menggunakan standar pertumbuhan anak berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Tak hanya pertumbuhan yang lambat, peristiwa itu juga kerap dikaitkan dengan perkembangan otak yang tak maksimal.

Hal tersebut bisa mempengaruhi kondisi mental dan kemampuan belajar anak yang tidak baik.

Sedangkan gizi buruk merupakan kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar pertumbuhan anak.