Dengan demikian, mereka secara teori menjadi warga negara yang baik dan mampu berperilaku bijak di dunia digital .
Namun, masalah terbesar masih terletak pada pelatihan dan kesiapan guru. Untuk keberhasilan pendidikan PKN, pelatihan teknologi dan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan.
Banyak guru PKN yang belum sepenuhnya familiar dengan teknologi digital, sehingga penerapan kurikulum berbasis digital seringkali kurang efektif.
PKN harus mampu menjembatani kurikulum dengan realitas kehidupan siswa di era digital. Hal ini dapat dicapai melalui pembelajaran yang adaptif, kontekstual, dan berbasis teknologi.
Dengan cara ini, PKN dapat tetap relevan sebagai sarana pembentukan generasi muda yang tidak hanya cerdas akademik tetapi juga bijak dan bertanggung jawab baik di dunia nyata maupun digital.***
Artikel Terkait
Terkuak! Ini Alasan Presiden Prabowo Subianto Perkenalkan Haji Isam Ke Pengusaha Jepang di Istana Negara
Pernah Keberatan Jika Hartanya Disita Kejagung, Sandra Dewi Tak Hadir di Sidang Lanjutan Korupsi Harvey Moeis
STY Ungkap Soal Ivar Jenner dan Hubner Tak Masuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Bakal Sulit Lawan Myanmar?
Serah Terima Jabatan Rektor Unma Banten: Prof. Syibli ke Prof. Andriansyah
DKKI: FORPROV I Banten 2024 ajang cari bibit atlet berprestasi
Tim Pembina Samsat Wilkum Polda Banten Gelar Baksos untuk Korban Bencana Alam Banjir
Esensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menjaga Stabilitas Supremasi Hukum di Provinsi Banten