Tidak Hanya Penyakit Berat? Tak Disangka, Bebarapa Penyakit Ini Juga Bisa Bikin Rambut Rontok Lho!

photo author
- Senin, 4 April 2022 | 12:56 WIB
Ilustrasi rambut rontok (Foto: Net)
Ilustrasi rambut rontok (Foto: Net)

Benjolan berbentuk seperti cincin, bagian luarnya berwarna merah sedangkan bagian dalamnya sama seperti warna kulit.

Jika kurap tidak sembuh dengan sendirinya, biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur atau antibiotik seperti griseofulvin.

Baca Juga: Artis Jepang Minamo San Masak Gorengan Lutvia, Seru Hingga Gosong

  1. Gangguan tiroid dapat menyebabkan rambut rontok

Gangguan tiroid bisa menjadi penyakit yang menyebabkan rambut rontok. Dikutip dari Everyday Health, kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) atau terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Efeknya, rambut bisa mudah rontok. Seperti diketahui, pertumbuhan rambut sangat dipengaruhi oleh hormon. Jika kondisi itu dibiarkan, risiko kebotakan bisa meningkat. Penting untuk segera mendapatkan perawatan medis untuk mengatasi keadaan tersebut.

  1. Psoriasis sebagai penyakit yang menyebabkan rambut rontok

Jarang diketahui, psoriaris adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan rambut rontok. Gangguan kulit yang satu ini juga bisa muncul di kepala, memengaruhi kesehatan rambut dan mengganggu pertumbuhannya.

Psoriaris ditandai dengan plak di kulit kepala, bisa muncul di beberapa titik. Tidak perlu khawatir, rambut dapat tumbuh kembali setelah psoriaris sembuh dan hilang. Tapi, hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

  1. Infeksi menular seksual

Percaya atau tidak, ternyata infeksi menular seksual dapat menyebabkan rambut rontok, lho. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa penyakit tersebut hanya bergejala di sekitar area kemaluan. Kerontokan rambut adalah gejala yang biasanya muncul ketika infeksi itu tak diobati.

Sifilis misalnya, dapat memicu kerontokan rambut bukan cuma di kepala, tapi juga alis, janggut, dan bagian tubuh lain. Sayangnya, tak sedikit orang yang kurang menyadari hal ini. Sehingga, kerontokan yang terjadi mungkin dianggap karena penyebab lain.

Sebab, menurut Planned Parenthood, fase sifilis laten biasanya tidak memunculkan gejala hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun seperti infeksi menular seksual pada umumnya.

Baca Juga: Dosa Lebih Besar Dari Zina Hingga Mendapat Siksa Kubur, Inilah Balasan Bagi Muslim Yang Suka Ghibah!

  1. Kanker dan perawatannya

Menurut sebuah penelitian yang terbit di Indian Journal of Medical and Paediatric Oncology, kanker yang berkembang cukup lama bisa menyebabkan alopecia. Seperti yang telah disebutkan, alopecia merupakan salah satu pemicu terjadinya kerontokan.

Bukan hanya penyakitnya, perawatan kanker juga dapat memicu hal serupa. Kemoterapi misalnya, perawatan dengan obat berdosis tinggi bisa menimbulkan efek samping berupa rambut rontok.

Namun, American Academy of Dermatology Association menjelaskan, rambut bisa tumbuh kembali saat kanker sudah sembuh atau kemoterapi sudah selesai.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X