Bahaya Mpox di Indonesia, Bisa Menular Lewat Kontak Dekat dan Perilaku Seks Bebas Berisiko

photo author
- Selasa, 10 September 2024 | 17:30 WIB
Ilustrasi Penyakit Monkeypox (Mpox) (TOPMedia.co.id / Istimewa)
Ilustrasi Penyakit Monkeypox (Mpox) (TOPMedia.co.id / Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Monkeypox (Mpox) merupakan penyakit menular yang sedang hangat diperbincangkan bagi masyarakat di Indonesia.

Terbaru, kasus pasien suspek Mpox atau cacar monyet ditemukan di RSUD Brebes, pada Sabtu, 7 September 2024.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Brebes mengungkap, pasien suspek tersebut dinyatakan negatif Mpox.

Setelah diperiksa, pasien suspek di Brebes ini hanya mengalami gejala mirip Mpox atau cacar monyet.

Dinkes menegaskan, status wilayah Brebes masih zero Mpox, namun harus tetap waspada terhadap persebarannya di Indonesia.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan RI mencatat terdapat 88 kasus Mpox di Indonesia, di antaranya 74 kasus pada tahun 2023 dan 14 kasus yang terjadi hingga September 2024.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga melakukan gerak cepat dengan memperketat pemeriksaan kesehatan di pintu masuk negara.

Prosedur ini berlaku bagi seluruh penumpang dan awak pesawat udara. Hal ini untuk mencegah masuknya varian baru Mpox ke Indonesia.

Pemeriksaan kesehatan itu dengan cara mengaktifkan kembali pelacakan mobilitas pelaku perjalanan melalui aplikasi SATU SEHAT Health Pass.

Baca Juga: Heboh, Saaih Halilintar Gagal Berlaga di PON 2024, Inilah Deretan Artis Pernah Jadi Atlet Pekan Olahraga Nasional

Secara global, WHO telah menetapkan kembali status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk Mpox. Artinya, warga dunia harus waspada terhadap persebaran virus Mpox.

Lantas, seberapa bahaya penularan virus cacar monyet atau Mpox ini? Mari kita ketahui selengkapnya.

Varian Mpox

Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga Poxviridae, genus Orthopoxvirus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X