ekonomi

Solusi Bahan Bakar Terbarukan ‘PLUSRI’, Minyak Pirolisis Hasil Daur Ulang Sampah Plastik dari Chandra Asri Group

Jumat, 1 Agustus 2025 | 15:25 WIB
Diperkenalkan pada Gelar Batik Nusantara 2025, PLUSRI menjadi inovasi bahan bakar terbarukan hasil pengolahan sampah plastik yang mendukung keberlanjutan UMKM, khususnya perajin batik melalui produk turunannya berupa minyak tanah plas. Selain itu, produk solar plas dari PLUSRI juga berpotensi menjad (Topmedia.co.id/Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Diperkenalkan pada Gelar Batik Nusantara 2025, PLUSRI menjadi inovasi bahan bakar terbarukan hasil pengolahan sampah plastik yang mendukung keberlanjutan UMKM, khususnya perajin batik melalui produk turunannya berupa minyak tanah plas. Selain itu, produk solar plas dari PLUSRI juga berpotensi menjadi substitusi solar untuk moda transportasi

Sebagai wujud nyata komitmen terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan dan penguatan ekonomi sirkular, PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) memperkenalkan PLUSRI, inovasi bahan bakar terbarukan hasil pirolisis sampah plastik yang dikembangkan melalui fasilitas Industri Pengolahan Sampah Terpadu (IPST) ASARI.

Minyak pirolisis PLUSRI telah digunakan oleh beragam pelaku industri lokal sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah dan solar, termasuk dalam proses pemanasan malam dan pewarnaan pada produksi batik.

Baca Juga: Warga Cigadung Pertanyakan Program Kampung Digital Fiber Zone

Selain itu, PLUSRI juga digunakan sebagai bahan bakar awal dalam proses produksi batu bata, pengolahan makanan skala rumahan, serta mendukung kebutuhan logistik komunitas di sekitar wilayah operasional Perusahaan.

PLUSRI hadir dalam dua produk utama, yakni Solar Plas dan Minyak Tanah Plas. Inovasi ini merupakan bagian dari upaya Chandra Asri Group membangun ekosistem pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.

Keduanya telah teruji oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas – Kementerian ESDM, dengan hasil Solar Plas memiliki angka setana lebih dari 50—lebih tinggi dari Biosolar yang bernilai 48, berdasarkan SK Dirjen Migas No. 146.K/10/DJM/2020 dan Minyak Tanah Plas mengandung sulfur sekitar 21 ppm—jauh di bawah batas maksimum 2.000 ppm, sesuai dengan SK Dirjen Migas No.119.K/18/DJM/2020.

Baca Juga: Tumbuhkan Ekosistem Pesisir Berkelanjutan, Chandra Asri Group Gandeng Masyarakat Desa Tengkurak Tanam Mangrove

Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi, menjelaskan, “PLUSRI merupakan salah satu produk inisiatif ekonomi sirkular Chandra Asri Group. Sebagaimana perusahaan memiliki fokus terhadap implementasi sirkularitas, dalam pengelolaan sampah plastik secara bijak, PLUSRI menjadi contoh nyata bagaimana sampah plastik dapat diolah menjadi sumber daya energi yang memiliki nilai lingkungan, ekonomi dan sosial.” jelas Nicko.

Selain memberikan solusi atas permasalahan sampah plastik, PLUSRI juga mendukung penyediaan bahan bakar alternatif terbarukan yang mampu memenuhi kebutuhan energi di sektor UMKM dan komunitas. Langkah ini menjadi bukti nyata kontribusi Chandra Asri Group dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pemberdayaan UMKM.

Batik Krakatoa, salah satu pelaku industri perajin batik khas Cilegon, turut mengapresiasi pemanfaatan PLUSRI dalam proses produksinya.

Baca Juga: Buang Sampah ke Pandeglang, Pemkot Tangsel Bayar Rp190,8 Miliar Per 4 Tahun

“Ketersediaan Minyak Tanah Plas sangat membantu proses pencairan lilin (malam), yang merupakan bagian penting dalam produksi batik. Kami berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Chandra Asri Group sebagai bagian dari pemberdayaan sektor UMKM,” ujar perwakilan Batik Krakatoa.***

Tags

Terkini

CMSE 2025 Usung Tema Pasal Modal Untuk Rakyat

Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:52 WIB