Maju di Pilgub Banten 2024, BPS: Semoga Airin Membawa Kebahagiaan Warga Banten

photo author
- Minggu, 9 Oktober 2022 | 21:16 WIB
Politisi Partai Golkar, Airin Rachmi Diany (Istimewa)
Politisi Partai Golkar, Airin Rachmi Diany (Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Politisi Partai Golkar, Airin Rachmi Diany terus disambut masyarakat dalam proses pencalonan sebagai Gubernur Banten pada Pilgub Banten 2024

Salah satunya meminta Airin untuk bisa meningkatkan indeks Indeks Kebahagiaan masyarakat Banten. 

Hal ini seiring rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Indeks Kebahagiaan Indonesia.

Baca Juga: Usia 19 Tahun Sudah Membintangi 250 Film Bokeh Hanya Dalam 8 Bulan, Inidia Sosoknya

BPS menerangkan Indeks Kebahagiaan 2017-2021 diukur dengan menggunakan 3 (tiga) dimensi. Yakni Kepuasan Hidup (Life Satisfaction), Perasaan (Affect), dan Makna Hidup (Eudaimonia). Sementara Metode sebelumnya (2014), Indeks Kebahagiaan hanya diukur menggunakan satu dimensi yaitu Kepuasan Hidup (Life Satisfaction). 

BPS mengungkapkan Indeks Kebahagiaan untuk tahun 2021. 

Berdasarkan rilis tersebut, diketahui provinsi yang memiliki indeks bahagia paling rendah adalah Banten dengan skor 68,08 disusul.

Baca Juga: Para Bintang Film Bokeh Terkenal di Eropa Mengajukan Berhenti Bekerja, Kenapa?

Disusul Bengkulu dengan total skor 69,74 kemudian Papua dengan skor 69,87. Provinsi DKI Jakarta ternyata juga masuk dalam 10 provinsi yang menempati indeks kebahagiaan terendah dengan skor 70,68. 

Adapun provinsi dengan Indeks Kebahagiaan 2021 paling tinggi adalah provinsi Maluku Utara dengan skor 76,34 disusul Provinsi Kalimantan Utara 76,33 dan Provinsi Maluku 76,28.

Mahasi dari Perhimpuna Relawan Jaros Banten, ia menyatakan, pentingnya para pemimpin di Banten termasuk di dalamnya para kandidat Gubernur di Pilkada 2024 mendatang untuk memerhatikan aspek indeks kebahagiaan ini.

Baca Juga: Profile Islam Makhachev, Calon Penerus Kejayaan Khabib Nurmagomedov

Apalagi, kata dia, indeks kebahagiaan jelas ada ukurannya dan berlaku secara nasional maupun internasional. 

“Jangan karena hasil yang dirilis tidak sesuai keinginan alias buruk lalu mempertanyakan metodenya, tapi saat hasilnya bagus diakui sebagai prestasinya. Bagaimanapun sebuah temuan dari lembaga seperti BPS tetap harus jadi perhatian,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada media, Ahad (9/10). 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X