Milan Kota Mode dan Sejarah Dua Faksi Politik Paling Berpengaruh

photo author
- Kamis, 10 Februari 2022 | 15:34 WIB
Ilustrasi foto, Palazzo Marino, Balai Kota Milan (wikipedia)
Ilustrasi foto, Palazzo Marino, Balai Kota Milan (wikipedia)

Baca Juga: Lebih Cocok di Inggris dan Italia, Jovic Tolak Pinangan Real Madrid

Dengan penyatuan negara Milan menjadi pusat komersial yang dominan di Italia utara. Pada tahun 1919 Benito Mussolini mengumpulkan Blackshirts untuk pertama kalinya di Milan, dan kemudian mereka memulai pawai mereka di Roma dari Milan.

Selama Perang Dunia II Milan rusak parah akibat pengeboman Sekutu. Setelah Italia menyerah pada tahun 1943, pasukan Jerman menduduki Italia utara hingga akhir perang pada tahun 1945. Anggota perlawanan Italia di Milan mengambil alih kota dan mengeksekusi Mussolini serta gundiknya, dan pemimpin lain dari pemerintahan Fasisnya dengan cara digantung di Piazzale Loreto, Milan.

Sejak akhir Perang Dunia II Italia mengalami ledakan ekonomi. Dari tahun 1951 hingga 1967 penduduk Milan tumbuh dari 1,3 juta menjadi 1,7 juta. Kota ini direkonstruksi, tetapi pada akhir 1960-an dan awal 1970-an kota ini mengalami gelombang besar kekerasan jalanan, pemogokan buruh, dan terorisme politik.

Baca Juga: Real Madrid Siapkan Dana Fantastis untuk Datangkan 2 Pemain Liga Italia

Gairah ekonomi industri kreatif tahun 1980-an menyulap kota Milan menjadi salah satu ibu kota mode dunia. Pada bulan Maret 2020 daerah Lombardy memiliki mayoritas kasus COVID-19 terbesar di Italia dengan tingkat kematian tertinggi di dunia. Kota mode lumpuh seketika akibat pandemi yang entah kapan selesai***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fuad Fauji

Sumber: jstor

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X