TOPMEDIA - Rumor penawaran dua kursi kabinet untuk Partai Nasdem dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendatang dianggap bertujuan untuk mengurangi goncangan selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Termasuk didalamnya rencana menggulirkan hak angket Pemilihan Umum (Pemilu) di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Baca Juga: Ini dia Masjid yang Menyediakan Takjil Gratis Setiap Hari di Yogyakarta!
Menurut pengamat politik dari Motion Cipta Matrix, Wildan Hakim, jika rumor Nasdem dapat kursi menteri di Koalisi Indonesia Maju benar terjadi, maka Nasdem dinilai punya peran sebagai penentu.
Mengingat, Koalisi Indonesia Maju merasakan betul adanya goncangan selama proses Pilpres 2024.
"Goncangan itu muncul dari adanya protes sebagian masyarakat Indonesia atas dugaan kondisi pilpres yang kemudian bergulir menjadi penggunaan hak angket oleh parpol yang kandidatnya kalah. Penawaran kursi menteri kepada Nasdem ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi goncangan itu," kata pengamat politik dari Motion Cipta Matrix , Wildan Hakim.
Baca Juga: Takjil dari Berbagai Daerah di Indonesia, Warisan Kuliner Nusantara!
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia ini menduga, jatah dua kursi menteri bagi Nasdem melemah dengan menguatnya usulan penggunaan hak angket yang berpotensi dimotori oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI Perjuangan).
“Dengan disetujuinya dua kursi menteri, Nasdem diharapkan tidak ikut serta mendukung usulan penggunaan hak angket,” pungkas Wildan.