Ajakan boikot seringkali menyasar brand brand restoran cepat saji yang padat karya.
Padahal, brand brand teknologi asal Amerika Serikat yang juga sudah menyatakan dukungannya terhadap Israel tidak mendapatkan tekanan serupa.
Tanya kenapa?
Dilema ajakan boikot memboikot ini tentu menjadi semakin pelik.
Di satu sisi, ajakan boikot seringkali tidak efektif untuk memaksa perusahaan global mengubah posisi mereka dalam sebuah isu.
Dampaknya, korban pertama dengan ajakan memboikot ini adalah perusahaan (dan para pekerjanya) asal Indonesia yang memegang lisensi tersebut.
Tapi di sisi lain, posisi Indonesia sudah jelas, dengan berdiri tegak mendukung kemerdekaan Palestina.