Pilwalkot Serang 2024 : Budi Rustandi Janjikan Kenaikan Insentif RT/RW Hingga Marbot Masjid Jika Terpilih

TOPMEDIA.CO.ID - Salah satu bakal calon Wali Kota Serang, Budi Rustandi memaparkan beberapa programnya ketika terpilih menjadi Wali Kota Serang nanti.

Hal ini disampaikan oleh Budi Rustandi saat berkunjung ke Lingkungan Kemaranggen, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Taktakan, Kota Serang pada Selasa sore, 17 September 2024.

Di antara yang dia sampaikan terkait programnya, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan, dukungan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan penghapusan pungutan liar (pungli).

Dalam kunjungan ini juga, Budi menyempatkan untuk berinteraksi secara langsung dengan ratusan warga yang telah menunggu untuk menyampaikan aspirasinya.

"Saya ingin mendorong anak-anak di Kota Serang agar tidak berhenti sekolah dengan cara memberikan seragam dan buku tulis gratis pada saat mereka memasuki kelas 1 SD," ujar Budi, dikutip dari Tribun Banten.

"Selain itu, akan ada program paket C gratis bagi anak-anak yang telah putus sekolah. Kita ingin memastikan agar semua anak-anak Kota Serang memiliki masa depan," sambungnya.

Bakal calon Wali Kota Serang yang juga merupakan mantan Ketua DPRD Kota Serang itu juga berkomitmen akan membenahi data penerim BPJS kesehatan agar lebih merata.

Baca Juga: Kebakaran Hebat Terjadi di TPSA Bagendung, Fraksi Gerindra DPRD Kota Cilegon Support Pemadaman Api

Adapun yang menjadi konsentrasi Budi dalam programnya adalah dukungan terhadap para pelaku UMKM.

"Untuk yang berdagang, kita akan berikan bantuan modal gratis, dimana nominalnya menyesuaikan usaha. Jumlahnya berkisar antara Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000," katanya

Budi juga mengatakan bahwa dirinya akan juga menaikan insentif bagi para RT/RW, guru mengaji, guru madrasah, hingga marbot masjid.

"Selain dinaikkan, insentif itu juga akan dibayarkan tiap bulan," lanjut Politisi Gerindra tersebut.

Menurut Budi, hal-hal tersebut dapat berjalan dengan baik jika roda pemerintahan juga berjalan tanpa adanya pungli dan jual beli jabatan.

"Semua persoalan itu adalah dampak dari pungli dan jual beli jabatan," ucap Budi.