TOPMEDIA - Kritik Rocky Gerung terhadap Presiden dilakukan bukan karena benci terhadap Joko Widodo atau Jokowi. Tetapi kritik yang dilakukan karena Jokowi sebagai kepala negara.
"Saya tidak pernah membenci Jokowi sebagai kepala keluarga. Yang saya kritik adalah Jokowi sebagai kepala negara. Jadi kalau dia bikin salah saya maafkan tidak bisa. Bapak kita semua kalau kelakuannya buruk tidak bisa diganti," ucap Rocky Gerung yang dikutip TOPmedia.co.id, Senin (3/6/2024).
"Tapi kalau kepala negara kelakuan buruk harus diganti. Pak Jokowi bagus sebagai kepala keluarga tapi buruk sebagai kepala negara," tegas Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung Senang Gerindra Sodorkan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024, Tanya Kenapa?
Rocky Gerung mengatakan hal itu saat berbicara di hadapan masyarakat Lembata dalam kuliah akal sehat "Membangun Nalar Kritis, Berpikir Arah Membangun Lembata" di Ballroom Olimpic Resto Lewoleba, Selasa (28/5/2024) malam.
"Kenapa dibikin. Cari investor untuk bangun IKN namun Jokowi sendiri akui tidak ada investor yang berminat. Akhirnya ambil anggaran negara untuk membangun. Itu yang harus dikritik. Yang bagus pasti dipuji," kata Rocky Gerung.
la juga menepis pernyataan Kepala Desa Wowon Jubir Jubair yang menohoknya bahwa membenci Pemerintah berarti membenci kepala desa, karena kepala desa juga pemerintah di tingkat desa.
Baca Juga: Kritik Putusan MA yang Cabut Syarat Usia Calon Kepala Daerah, PDIP: Demi Loloskan Putra Penguasa!
"Saya tidak membenci kepala desa. Saya benci kepala desa yang mengabdi kepada kepala negara," terangnya.
"Anda mengabdi kepada rakyat. Kepala desa dipilih oleh rakyat. Kamu setara dengan kepala negara. Dipilih oleh rakyat. Ada kemandirian dari prinsip kepemimpinan," tegas Rocky Gerung.
la menegaskan juga kritik yang dilakukan adalah terhadap Jokowi sebagai pejabat publik.
Baca Juga: Kenapa Jamu Legendaris Nyonya Meneer Sempat Bangkrut? Ternyata Sempat Terlilit Hutang Miliaran
Karena itu, harus dipisahkan Jokowi sebagai pejabat publik dan sebagai manusia biasa. Presiden, lanjutnya adalah jabatan, kumpulan logika hukum.
"Jadi presiden terhina tidak mungkin. Karena jabatan yang diberikan karena kedaulatan rakyat. Kritik pada jabatan publik bukan pada orangnya," ucap Rocky Gerung.
"Ada istilah martabat manusia melekat pada manusia. Manusia seumur hidup dimuliakan. Presiden bukan jabatan seumur hidup," tutup Rocky Gerung.
Artikel Terkait
Jokowi Beri Penghargaan Gibran dan Bobby Walikota Berprestasi, Said Didu: Urat Malunya Sudah Hilang!
Sekjen PDI Perjuangan Puji Rocky Gerung soal Bajingan Tolol: Kok Bisa Tahu Karakter Pak Jokowi Seperti Itu?
Nggak Masuk Akal! Didorong Jadi Sekjen PBB, Jokowi Sendiri Tidak Pernah Hadir dalam Sidang Umum PBB
Jokowi Resmikan UU DKJ: Gibran akan Pimpin Jakarta Jadi Pusat Perekonomian Nasional dan Kota Global
Jika Diperiksa ke Psikiater, Putra Sulung Presiden Jokowi Menderita Delirium, Kata Rocky Gerung