Nggak Masuk Akal! Didorong Jadi Sekjen PBB, Jokowi Sendiri Tidak Pernah Hadir dalam Sidang Umum PBB

photo author
- Kamis, 23 Mei 2024 | 22:09 WIB
Presiden Jokowi (Topmedia.co.id / istimewa)
Presiden Jokowi (Topmedia.co.id / istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, mendorong Presiden Republik Indonesia Joko Widodo alias Jokowi menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) ketimbang memimpin Partai politik di Indonesia.

Dorongan dari relawan tersebut muncul setelah banyaknya isu Presiden Jokowi akan menukangi beberapa opsi partai politik.

Presiden Jokowi sebenarnya pernah menghadiri Sidang Umum PBB.

Baca Juga: Minimal Pake Helm! Inilah Panduan Anjuran dan Larangan Saat Liburan di Pulau Bali

Namun, ia tidak hadir langsung, melainkan hanya secara virtual pada 2020 dan 2021 lantaran dunia tengah dilanda Pandemi Covid-19.

Begitu juga pada 2022, Presiden Jokowi tidak bisa menghadiri Sidang Umum PBB secara langsung di New York, Amerika Serikat.

Indonesia justru diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Baca Juga: Sekjen PDI Perjuangan Puji Rocky Gerung soal Bajingan Tolol: Kok Bisa Tahu Karakter Pak Jokowi Seperti Itu?

Ahli Politik Internasional, Fitriani, pernah mengungkap Indonesia akan kehilangan dua hal apabila Presiden Jokowi absen dari Sidang Umum PBB.

Pertama, kata dia, Indonesia bisa kehilangan kesempatan untuk mengkomunikasikan bahwa Indonesia mampu menjadi pemimpin dunia karena memiliki pemimpin yang bervisi dan mumpuni.

Kedua, Indonesia juga berkesempatan kehilangan membangun kedekatan dengan negara negara lainnya yang berada dalam posisi yang sama dalam menghadapi kondisi dunia yang tidak menentu karena krisis alam, krisis pangan, pandemi, dan konflik.

Baca Juga: Global Volunteer Week: Krakatau Posco Tingkatkan Semangat Entrepreneur bagi Disabilitas

"Siapa yang mengukur seberapa penting representasi pemimpin negara untuk hadir? Kalau Presiden Joko Widodo tidak hadir, maka beliau mungkin berpandangan bahwa kehadiran pemimpin negara tidak penting dalam Sidang Umum PBB," kata Fitriani, peneliti CSIS dari bagian politik dan hubungan internasional, pada 12 September 2022 silam.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X