TOPMEDIA.CO.ID - Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang, Tarkul Wasyit mengingatkan kepada Tim Audit Kasus Stunting tingkat Kabupaten Serang untuk bisa meningkatkan komitmen dan sinergitas antara anggota tim sebagai upaya dalam pencegahan terjadinya kasus stunting.
“Diharapkan juga bisa mencegah dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Serang,”kata Tarkul dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Serang di Aula Tb. Suwandi, Rabu 8 Juni 2022.
Dikatakan Tarkul, audit kasus stunting merupakan salah satu rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting melalui pendekatan keluarga berisiko stunting.
Baca Juga: Heboh Konvoi Khilafatur Muslimin, 2 Kali Deklarasi di Banten, Tapi Ditolak
“Audit kasus stunting dilakukan melalui empat kegiatan meliputi pembentukan tim audit, pelaksanaan audit kasus stunting dan manajemen pendampingan keluarga, diseminiasi dan tindak lanjut,”terang Tarkul.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk, Penggerakan dan Penyuluhan (P4) pada DKBP3A Kabupaten Serang, Rina Wuryanti menyatakan, sebagaimana di amanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, mengarahkan pendekatan pencegahan lahirnya balita stunting melalui pendampingan keluarga beresiko stunting.
“Agar siklus terjadinya stunting dapat di cegah, perlu ada formulasi kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada, satu di antaranya adalah audit kasus balita stunting,”ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Serang, TNI dan Polri Bangun Jalan Alternatif Menuju Kesultanan Banten
Adapun tujuan dilakukan rapat koordinasi, sebut Rina, untuk menyamakan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan audit kasus stunting, mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.
"Diharapkan dalam rakoor ini adalah di perolehnya kesepakatan bersama antara tim pakar dengan tim teknis, dalam pelaksanaan kegiatan audit kasus stunting di Kabupaten Serang,”jelas Rina.
Rina memaparkan, bahwa peningkatan kualitas manusia indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera dalam RPJMN 2020-2024 dengan salah satu indikator dan target adalah prevalensi stunting pada balita yaitu 14 persen pada tahun 2024.
Baca Juga: Siswa Disabilitas Bebas Pilih Sekolah, Dindikbud Kota Serang : Sediakan Satu Sekolah Khusus
Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting telah ditetapkan 5 strategi nasional.
Lima strategi diantaranya, peningkatan komitmen kepemimpinan dari tingkat nasional sampai dengan pemerintahan desa, peningkatan komunikasi dan perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif di berbagai tingkatan.
Artikel Terkait
Tingkatkan Pemberdayaan Petani, IKPP Serang Berikan 408 Handsprayer di Kabupaten Serang
Kawanan Perampok Bergolok Bawa Kabur Uang Rp 200 Juta, Polsek Tanara Kabupaten Serang Selidiki
Minum Kopi Depan Rumah, Warga Kabupaten Serang Ditangkap Polres Serang
Warga Anyer Kabupaten Serang Digegerkan Penemuan Seorang Mayat
Luncurkan Aplikasi ‘Siap Razia Warung’, Begini Perencanaan Kecamatan Waringin Kurung di Kabupaten Serang