Ibu Kota Jakarta Punya Kampung Pecah Kulit, Miliki Kisah Tersembunyi Sejak Jaman Belanda

photo author
- Sabtu, 24 Juni 2023 | 20:41 WIB
Kampung Pecah Kulit, memiliki kisah tersembunyi sejak jaman Belanda. (Foto: Instagram @pesona.indonesia)
Kampung Pecah Kulit, memiliki kisah tersembunyi sejak jaman Belanda. (Foto: Instagram @pesona.indonesia)

TOPMEDIA - Ibu Kota Jakarta baru aja ulang tahun nih, Guys. Tepatnya tanggal 22 Juni 2023 kemarin, selamat ulang tahun Ibu Kota Jakarta tercinta! 

Nah, dalam rangka memperingati ulang tahun Ibu Kota Jakarta nih, Guys. TOPmedia.co.id mau bahas tentang kisah misteri yang ada di Ibu Kota Jakarta. 

Cerita tentang munculnya nama 'Kampung Pecah Kulit' yang ada di Jakarta Barat, Indonesia.

Baca Juga: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Izinkan Pernikahan Beda Agama Islam dan Kristen, Begini Bunyi Putusannya!

Kisahnye bikin merinding, tapi nggak usah takut, kalian tetep bisa baca ini sambil jalan-jalan ke PRJ, Ancol, Ragunan, atau bahkan tempat wisata lainnya di Ibu Kota Jakarta, Guys. 

Ada yang tau atau bahkan tinggal di Kampung Pecah Kulit, Guys? 

Jadi, ternyata di daerah Taman Sari, Jakarta Barat, terdapat lokasi bernama Kampung Pecah Kulit, loh. Nama itu diberikan karena ada kisah lain baliknya. Penasaran? Yuk simak selengkapnya!

Baca Juga: Tempat Tinggal Berbahaya! Jangan Ambil Resiko, Begini Penampakan Kuil di China Utara

Dahulu, saat Belanda dan VOC menduduki Indonesia, terjadi diskriminasi terhadap penduduk pribumi maupun orang-orang Indo peranakan. 

Salah satunya kepada Pieter Erberveld, keturunan Jerman-Jawa yang tinggal di Batavia. 

Pieter cukup dikenal oleh para pribumi, salah satu sahabatnya adalah Raden Ateng Kartadria, ningrat asal Banten dengan belasan ribu pengikut.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Viral dan Terbaru di Lembang, Cocok Banget Buat Liburan Seru Bersama Keluarga

Suatu ketika, Pieter menjadi korban pencaplokan tanah oleh VOC. Tepatnya pada 1708, tanah milik Pieter yang berada di wilayah Pondok Bambu disita oleh VOC dengan alasan tidak memiliki surat yang sah. 

Pieter dan Raden Ateng sempat melawan dan merencanakan suatu strategi agar Gubernur VOC pada saat itu lengser. Tetapi rencana mereka gagal. 

April 1722, Pieter Erberveld, Raden Ateng Kartadria, dan para simpatisan dijatuhkan hukuman mati.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X