TOPMEDIA.CO.ID - Sebanyak 1.628 mengalami peningkatan Stunting pada tahun 2022, Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon meminta agar Dinkes Kota Cilegon segera fokus dalam menangani permasalahan stunting yang mengalami peningkatan di Kota Cilegon.
Pasalnya, kata Faturohmi bahwa dengan mengalami kasus stunting di tahun 2022 seharusnya Pemkot Cilegon khususnya pada Dinkes Kota Cilegon agar segera memberikan tindakan secara real dalam mengatasi kasus stunting di Kota Cilegon.
"Ya kami harapkan ada upaya serius dari pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Kota Cilegon,"kata Faturrohmi saat di mintai keteranganya melalui pesan singkatnya,Jumat 9 September 2022.
Baca Juga: Kemenag Kota Cilegon Tolak Pembangunan Gereja, Ini Alasannya!
Yang mana kata Faturohmi bahwa dalam kasus stunting yang mengalami peningkatan di Kota Cilegon seharusnya Pemkot Cilegon lakukan pemberian bantuan gizi kepada warga Kota Cilegon.
Sehingga kasus stunting di tahun 2022 bisa mengalami penurunan.
"Harusnya pemkot cilegon melakukan beberapa hal diantaranya masalah bantuan. Seperti peningkatan gizi dan upaya-upaya lain sehingga ada penurunan angka stunting secara signifikan,"kata Faturohmi.
Baca Juga: PPP Banten Gelar Mukerwil II, Mulai Gerak Cepat Susun Strategi
Masih kata Faturohmi bahwa Dukungan anggaran melalui APBD merupakan instrumen penting termasuk melibatkan pihak lain termasuk industri.
"Dengan adanya APBD dan industri ini seharusnya bisa di selesaikan. Tapi saya tegaskan kembali agar Dinkes Kota Cilegon dan juga Pemkot Cilegon segera mengatasi permasalahan stunting,"pungkasnya.
Diketahui, dari data Dinas Kesehatan Kota Cilegon di tahun 2022 di antaranya.
Baca Juga: Hasil Mukerwil II PPP Banten, Kawal Mardiono Jadi Plt Ketua Umum PPP
Kecamatan Cilegon dengan jumlah stungting sebanyak 183 jiwa atau orang.
Kecamatan Pulo Merak dengan jumlah stunting sebanyak 228 jiwa atau orang.