Kunjungan Wisatawan Menurun, Balai TNUK Banten : Bertahan Di Masa Pahit 2020

photo author
- Senin, 11 Januari 2021 | 15:26 WIB
(Foto:Dok/Topmedia)
(Foto:Dok/Topmedia)

SERANG, TOPmedia – Wabah covid-19 yang tidak kunjung selesai, menyebabkan faktor ekonomi masyarakat menjadi menurun. Bahkan berimbas pada tempat wisata mengalami sepi pengunjung selama satu tahun di 2020.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Banten, Anggodo mengatkan, pada 2020 para pengusaha di pesisir pantai maupun tempat kreasi telah berjuang dengan susah payah.

Bahkan, kata Anggodo, bertahan untuk melalui masa pahit di 2020 sudah terbilang luar biasa. "Kita berharap pada 2021 Indonesia segera membaik, khususnya Banten. Agar roda ekonomi bisa kembali berjalan," kata Anggodo di temui pada tempat wisata TNUK Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin(11/1/2021).

Tak sampai disitu, Anggodo mengakui, pada awal tahun 2021, dirinya telah membuat surat edaran yang tertulis pengunjung wajib memiliki surat bebas covid-19, bukan pengunjung Warga Negara Asing (WNA) atau pengunjung dari zona merah harus terlampir rapid test atau pcr.

Lanjut Anggodo, tidak lupa diterapkan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Pengunjung wajib memberikan hasil test rapid, memakai masker, membawa hand sanitizer, dan menerapkan physical distance,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu Agensi Travel CEO Explore Banten Travel, Indra Septian mengungkapkan, semenjak pandemi covid-19 tingkat kunjungan wisatawan ke tempat wisata di Provinsi Banten menurun drastis.

Menurutnya, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak awal pandemi tahun 2020 lalu mengakibatkan turunnya tingkat kunjungan wisatawan.

“Dari awal PSBB itu, banyak wisatawan yang cancel,” kata Indra.

Ia menuturkan, Explore Banten Travel biasanya melakukan perjalan ke Pulau - Pulau yang menjadi pusat destinasi yang memiliki keindahan laut dan alam di wilayah Provinsi Banten, Seperti Pulau Sanghiang, Pulau Tunda, dan Taman Nasional Ujung Kulon.

Kemudian dalam setiap bulan, sambungnya, biasa dapat melakukan empat hingga delapan kali perjalanan ke setiap pulau dengan meraup omset Rp 5 juta perbulan. Namun, dimasa pandemi ini hingga akhir tahun 2020 dan cuaca yang tidak bersahabat pihaknya tidak melakukan perjalanan.

“Libur akhir tahun kemarin, karena cuacanya tidak mendukung jadi di cancel semua,” ujar Indra.

Selain itu, masih dikatakan Indra, peraturan untuk wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang ingin berkunjung ke TNUK Pandeglang wajib memberikan hasil Rapid Entigen.

“Wisatawan TNUK peminatnya jadi berkurang, sekarang wisatawan yang ingin ke TNUK wajib Rapid Entigen. Jadi mereka pada malas untuk kesana,” pungkas Indra seraya mengakhiri wawancara. (Feby/Red)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X