"Gubernur Banten hanya mementingkan badannya saja, tidak mempedulikan rakyatnya. Gubernur malah sibuk mengurusi proyeknya. Aksi ini untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat. Sebesar Rp430 miliar dialihkan untuk sport center. Ditengah oandemi masih mengejar proyek. Harusnya anggaran itu untuk kesehatan dan pendidikan," tuturnya.
Ia menjelaskan, intruksi dari pemerintah pusat dalam skema Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tapi nyatanya, proyek strategis masih dijalankan oleh Pemprov Banten.
"Tujuan utama PEN untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, untuk kebutuhan masyarakat. Tapi kali ini masih saja mementingkan proyek. Hari ini PSBB dilakukan, tapi Pemprov tidak memiliki peran, belum menyelesaikan. Kesehatan dan pendidikan utama kampanye, tapi kenyataannya tidak ada," jelasnya. (TM2/Red)