Terfokus Alun-Alun dan Stadion MY, Pemkot Serang Dinilai Belum Peduli Industri Kreatif

photo author
- Rabu, 31 Juli 2019 | 19:35 WIB
Anggota DPRD Kota Serang, Mochamad Rus'an. (Foto: TOPmedia)
Anggota DPRD Kota Serang, Mochamad Rus'an. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Pelaku usaha di Kota Serang mengeluhkan belum adanya sarana dan prasarana untuk perkembangan industri kreatif yang ada di Kota Madani. Bahkan hampir selama 12 tahun Kota Serang berdiri, peran pemerintah belum dirasakan oleh pemilik industri kreatif.

Salah satu pengusaha kreatif di Kota Serang, Andi Suhud menekankan, industri kreatif adalah industri yang sebetulnya mandiri. Artinya, kata dia, tidak perlu banyak bantuan, hanya tinggal disediakan sarana dan prasarana infrastruktur.

"Kota Serang ini Ibu Kota Provinsi Banten, sebetulnya saya malu dengan kondisi Kota Serang saat ini. Karena kita tidak punya sebuah sarana dan prasarana yang mendukung industri kreatif," kata Andi yang juga sebagai pemateri di acara Talkshow Ekonomi dan Pembekalan Star Up yang diadakan oleh PC PMII Kota Serang, disalah satu hotel di Kota Serang, yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa asal Kota Serang, Rabu (31/7/2019).

Dirinya juga mencontohkan, selama dirinya menjadi Event Organizer (EO) dari 2004, hingga saat ini paling sulit mengadakan acara di Kota Serang. Karena hanya memiliki pilihan tempat di Alun-alun atau Stadion MY Serang saja.

"Harusnya Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi sudah punya sekelas ivent Nasional atau mengundang musisi-musisi Nasional dan Internasional kita sudah punya tempat. Tapi sampai sekarang pergerakan ke arah situ dari sisi regulasi dan kebijakan rencana strategis Kota Serang belum pernah menyentuh persoalan itu," paparnya.

Ia berharap, kepada Pemkot Serang pelaku industri kreatif khususnya di Kota Serang hanya membutuhkan sarana dan prasarana. Salah satunya terkait dengan star up (industri kreatif) ataupun ke Coworking Space (tempat dengan kerjasama) yang memang dilaksanakan oleh pihak swasta.

"Apa salahnya apabila Pemkot Serang menginisiasi ke coworking space untuk star up lokal. Setelah saya gali ternyata banyak sekali dari star up lokal itu yang memang sudah menasional dan mereka tidak punya sarana, artinya masih swadaya menyediakan tempat sendiri dan lainnya," katanya.

Lanjut Andi, omset star up sangat luar biasa untuk sekelas lokal. Contohnya, coworking space adalah tempat yang menyediakan penyedia jasa layanan internet, jasa layanan perkantoran dan hal itu berada disatu area. Bahkan untuk proyek besarnya, masih dikatakan Andi, segera membangun sebuah vanue (lokasi) yang menjadi tempat penyelengaraan acara kelas Nasional.

"Seperti di Kota Bandung dan Jakarta sudah banyak, coworking space juga diisi oleh mahasiswa-mahasiswa. Apakah itu eksibisi, pergelaran pameran dan lainnya. Jadi kita jujur belum ada," jelasnya.

Menurutnya, pentingnya sarana prasarana tersebut, supaya industri yang ada di Kota Serang dan mandiri akan tumbuh secara cepat, karena kontennya sudah ada.

"Saya selalu sampaikan juga kepada pihak pemerintah bahwa, untuk persoalan konten, subtansinya pemerintah tidak nyentuh itu sudah banyak. Begitu ada tempat, teman-teman fotografi pasti menyelenggarakan pameran, ivent dan lain sebagainya," tegasnya.

Di tempat sama, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, Mochamad Rus'an menyebutkan, Pemkot Serang sampai saat ini belum menyikapi dengan serius mengenai pertumbuhan star up. Padahal, star up merupakan wujud kreativitas masyarakat menuju kehidupan yang mandiri dalam bidang ekonomi dengan memanfaatkan digitalisasi untuk memasarkan produk dan layanan jasa.

Hal itu terbukti dengan minimnya fasilitas dan sarana yang diberikan Pemkot Serang untuk menunjang perkembangan star up. "Kalau kita kemaren melihat web OPD itu offline, gimana mau membantu bisnis digital pelaku usaha, web OPD nya saja tak bisa mempublis produk usaha kecil," kata Rus'an.

Seharusnya, lanjut dia, pemerintah dalam hal ini Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperdaginkopukm) Kota Serang harus mampu mengakomodir pelaku bisnis digital. Karena sadar tidak sadar, dunia digital sudah menjadi bagian dari sendi-sendi kehidupan manusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X