TOPMEDIA – Qatar telah ambil bagian dalam upaya bersama untuk segera menghentikan permusuhan di Gaza dan menghindari lebih banyak korban dan pertumpahan darah.
Gencatan senjata mengakhiri hari-hari pertempuran antara Israel dan kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina di Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri Qatar memuji dengan mengatakan itu adalah hasil dari “diplomasi aktif” bersama banyak pihak negara Timur Tengah.
Baca Juga: Arkeolog Israel Temukan Koin Langka Era Romawi
Dilansir kanal youtube Aljazeera, gencatan senjata ditengahi Oleh Mesir dengan bantuan dari PBB dan Qatar.
Sejauh ini telah diadakan penghentian perang setelah tiga hari pemboman Israel yang menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak.
Majed Al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Doha terlibat dalam panggilan telepon dengan semua pihak terkait menghentikan "pertumpahan darah".
Baca Juga: Pria Palestina Dibunuh oleh Pasukan Israel di Tepi Barat
"Perjanjian ini tidak boleh dilanggar dengan cara apa pun untuk memastikan jumlah waktu yang tepat di mana pihak-pihak dapat bekerja di tingkat diplomatik untuk menghindari eskalasi," kata Majed Al-Ansari.
"Saya percaya bahwa apa yang kita lihat sekarang adalah hasil dari diplomasi aktif, tidak hanya di pihak Qatar, tetapi di tingkat regional dan internasional yang bertujuan menghentikan agresi ini sesegera mungkin.”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar juga berterima kasih kepada Mesir karena memainkan peran penting dalam negosiasi.
Baca Juga: Uni Eropa Bergerak ke Timur Tengah Atasi Krisis Energi, Rangkul Mesir dan Israel
Qatar telah menjadi salah satu negara pertama yang mengutuk agresi Israel di Gaza pada hari Jumat dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa.
Israel digambarkan dalam sebuah pernyataan sebagai provokasi tidak hanya untuk Palestina tetapi juga Untuk Orang Arab dan Muslim pada umumnya.
Setidaknya 350 warga sipil Palestina telah terluka sejak Jumat, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.