TOPMEDIA – PPKM level-3 dan reaksi cepat tanggap darurat persebaran covid-19 varian baru Omicron sudah dibahas kemungkinannya oleh eks Menkes Siti Fadilah. Ia juga menyinggung soal jauh sebelum pandemi orang-orang berpengaruh duni sudah memberi perhatian terhadap Bio-weapon.
Dilansir kalan Youtube Pikiran Rakyat unggahan video satu bulan yang lalu tentang Bio-weapon akan jadi senjata perang, eks Menkes Siti Fadilah: Jangan anggap enteng. Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengaku sudah mencatat kalau Bill Gates pernah mengatakan ke depannya setiap negara akan menghadapi bio terorisme atau bio-weapon.
Siti pun berujar pernyataan Bill Gates jangan dianggap enteng. Tapi jangan juga dianggap seperti hantu. "Tapi kita mesti waspada karena memang bener yang diomongin dia tuh logis," sambungnya.
Baca Juga: Jadwal Lengkap MotoGP 2022 Sesi Pramusim di Sirkuit Mandalika Indonesia
Tak jarang juga akhirnya Bill Gates mendapat tudingan bahwa pandemi ini merupakan rekayasa suatu pihak, seringnya pemilik Microsoft ini yang dutuduh, untuk menguasai dunia. Seperti pada 2015 ketika pernyataan masih diingat oleh hampir sebagian besar warga dunia bahwa dunia akan dilanda pandemi dan harus menjalani vaksinasi.
Siti Fadilah mengungkapkan bahwa dengan suatu virus saja sudah mampu menguasai sebuah negara, bahkan menguasai dunia. Karena itu, untuk apa masih terus menggunakan senajata-senjata yang berat ketika perang.
Terkait permasalahan ini, menurut Siti Fadilah pemerintah harus melakukan peninjauan kembali. Bahkan jika memang diperlukan, maka bisa dengan mengubah suatu sistem pertahanan negara.
Baca Juga: Catatan Perang Udara Dan Langit Hitam Di Zona Pertempuran
"Yang tadinya berfokus pada apa, sekarang, mau nggak mau kita harus sudah fokus pada perang bioweapon," tuturnya. "Kalau tidak siap, waduh nanti kita pontal-pontal lagi kaya kemarin," pungkas Siti Fadilah.
Pada tahun 2005 Palang Merah, organisasi yang berbasis di Jenewa mengatakan Konvensi Senjata Biologi dan racun harus diperkuat, termasuk ketentuan untuk pembukaan fasilitas penelitian wajib dan pertukaran informasi dan pemantauan yang lebih besar.
Palang Merah telah menyerukan lebih banyak upaya untuk mengatur program senjata biologis pemerintah, dengan mengatakan mereka menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi dunia daripada bioterorisme.
Baca Juga: Kisah Perang Badar, Perang Dahsyat di Bulan Ramadhan-II
Meskipun virus endemik Asia seperti flu burung dan Sars bisa menjadi agen perang biologis yang potensial, Coupland mengatakan akan "sangat sulit" untuk memanipulasi jenis penyakit yang ada.
“Ada penekanan politik yang besar pada bioterorisme tetapi risiko utamanya adalah program negara,” Robin Coupland, medis penasihat Komite Internasional unit Pertambangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC), mengatakan di Kuala Lumpur.