nasional

Amerika Serikat Keluar dari WHO, Donald Trum Menuding WHO Tidak Indpenden Terhadap China

Sabtu, 25 Januari 2025 | 19:35 WIB
Ilustrasi - Sederet kebijakan kontroversial Presiden AS Donald Trump. (Instagram.com/@realdonaldtrump)



TOPMEDIA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat (AS) secara resmi akan keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Januari 2026.

Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq, pada Kamis 23 Januari 2025, menyatakan bahwa PBB telah menerima surat resmi dari Presiden AS Donald Trump.

"Saya mengonfirmasi bahwa kami kini telah menerima surat AS tentang penarikan diri dari WHO,” ungkap Haq, seperti dikutip dari Reuters.
“Surat itu tertanggal 22 Januari 2025, dan akan berlaku setahun setelah kemarin, tepatnya pada 22 Januari 2026," jelasnya.

Baca Juga: Sistem Coretax Banjir Keluhan, Menkeu Sri Mulyani Mengucapkan Maaf

Keputusan ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Trump pada Senin 20 Januari 2025, hanya beberapa jam setelah pelantikannya sebagai Presiden ke-47 AS.

WHO kemudian merespons dengan mengingatkan bahwa sesuai peraturan, penarikan diri dari badan yang berbasis di Jenewa tersebut harus diajukan setidaknya satu tahun sebelumnya.

Selain itu, AS juga diwajibkan untuk melunasi seluruh iuran yang tertunggak, sebagaimana tertuang dalam resolusi Kongres pada tahun 1948.

Donald Trump juga memerintahkan Menteri Luar Negeri Marco Rubio serta Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Pemerintah AS untuk menghentikan sementara semua bentuk pendanaan, dukungan, dan sumber daya bagi WHO.

Washington bahkan menarik seluruh personel pemerintah AS yang bekerja sama dengan WHO serta menghentikan partisipasi dalam negosiasi perjanjian global terkait penanganan pandemi.

Baca Juga: Nana Supiana Dilantik Jadi Pj Sekda, 5 Pejabat JPT Pratama Turut Dikukuhan

Kepergian AS akan meninggalkan celah besar dalam pendanaan WHO. Berdasarkan laporan Al Jazeera, Jumat 24 Januari 2025, kontribusi AS mencapai 18 persen dari total pendanaan WHO, yaitu sekitar 261 juta dolar AS (sekitar Rp4,2 triliun) untuk periode 2024-2025.

Angka ini merupakan kontribusi terbesar, disusul oleh China di posisi kedua dengan 181 juta dolar AS (sekitar Rp2,9 triliun).

Hilangnya dukungan finansial utama ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada kemampuan WHO dalam menghadapi krisis kesehatan global.

Presiden Trump menuding WHO bias terhadap China dan tidak lagi independen.

Ia merasa AS terbebani secara tidak adil dalam pembiayaan WHO, mengingat kontribusi negara lain, seperti China, jauh lebih kecil.

Halaman:

Tags

Terkini