Indonesia Dilarang Impor Produk Deforestasi ke Luar Negeri? Begini Kata Parlemen Uni Eropa 

photo author
- Kamis, 1 Juni 2023 | 10:53 WIB
Salah satu produk deforestasi perkebunan kelapa sawit di Indonesia. (Foto: Instagram @bigalpha.id)
Salah satu produk deforestasi perkebunan kelapa sawit di Indonesia. (Foto: Instagram @bigalpha.id)

TOPMEDIA - Parlemen Eropa telah menyetujui Undang-undang yang mengatur pelarangan impor barang dari negara yang melakukan deforestasi ke Uni Eropa.

Perusahaan yang menjual produknya ke Uni Eropa akan dimintai pernyataan uji tuntas dan informasi yang membuktikan produk itu tidak dibudidayakan di atas lahan deforestasi yang dibalak setelah tahun 2020.

Buat yang belum tahu, deforestasi adalah kegiatan mengubah area hutan menjadi lahan tidak berhutan untuk aktivitas manusia secara permanen.

Baca Juga: Baekhyun, Xiumin dan Chen EXO Akhiri Kontrak Eksklusif dengan SM Entertainment, Ini Masalahnya

Uni Eropa membuat aturan itu untuk mengurangi praktik deforestasi dari rantai pasokan berbagai produk di Eropa, seperti minyak kelapa sawit, kakao, kopi, karet, dll.

Uni Eropa sendiri merupakan target pasar kedua terbesar untuk barang konsumsi tersebut setelah China.

Parlemen Eropa memperkirakan bahwa negara-negara Eropa bertanggung jawab pada sekitar 10 persen dari deforestasi lahan di seluruh dunia.

Baca Juga: Top 4 Tempat Wisata Air Terpopuler dan Terhits di Malang, Cocok Banget Buat Liburan Akhir Pekan

Oleh karena itu, Undang-undang tadi diputuskan untuk mengatasi masalah tersebut dan mengurangi emisi gas rumah kaca global yang berdampak pada perubahan iklim.

Perusahaan yang nggak mematuhi aturan itu akan didenda hingga 4 persen dari omset perusahaan.

Indonesia Dilarang Impor ke Uni Eropa?

Aturan itu sebenarnya nggak menargetkan negara tertentu secara spesifik.

Baca Juga: Weekend Seru di Serang Banten, 3 Wisata Air Mengasyikkan Liburan Bareng Keluarga

Namun, Indonesia dan Malaysia selaku eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia menolak aturan tersebut dan mengatakan bahwa Uni Eropa menghalangi akses pasar untuk minyak kelapa sawit kedua negara ini.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance, Tauhid Ahmad, mengatakan Uni Eropa selalu memainkan isu bahwa kelapa sawit tidak ramah lingkungan agar minyak biji bunga matahari mereka tidak kalah saing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X