Ternyata Umat Muslim Dituntut Kaya, Benarkah? Ini Petikan Ahli Hikmah dalam Sebuah Riwayat

photo author
- Rabu, 19 Oktober 2022 | 14:56 WIB
Ilustrasi kekayaan banyak emas (Foto: Pexels)
Ilustrasi kekayaan banyak emas (Foto: Pexels)

Allah berfirman dalam Alquran Surah An-Nahl ayat 97:

مَنۡ عَمِلَ صَالِحًـا مِّنۡ ذَكَرٍ اَوۡ اُنۡثٰى وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَلَـنُحۡيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةً‌ ۚ وَلَـنَجۡزِيَـنَّهُمۡ اَجۡرَهُمۡ بِاَحۡسَنِ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ‏

Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,”.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Kenakalan Remaja, Kisah Habib Jafar Sewaktu Kecil
Namun demikian, dalam meraih harta dan kekayaan, kita harus punya kendali diri, yaitu sifat malu. Bagi seorang Muslim, yang diutamakan bukanlah berapa banyak yang diperoleh, tetapi bagaimana harta dan kekayaan itu didapatkan. Jika tidak ada rasa malu, orang tidak lagi berpikir ''bagaimana seharusnya'' mendapat rezeki, tetapi adalah ''bagaimana secepatnya'' rezeki datang.

Perjuangan meraih sukses dan kebahagiaan tidak dapat dilepaskan dari akhlak, moralitas, dan budi pekerti yang tecermin dari kesanggupan memisahkan norma-norma baik dan buruk. Di manapun, nilai materi tidak dapat menutupi kekurangan budi pekerti.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X