TOPMEDIA – Negara Islam yang didirikan Nabi Muhammad SAW di Madinah berkembang dari hari ke hari. Orang-orang yang berbondong-bondong ke Madinah dalam suku dan klan mendengarkan pembicaraan Rasulullah SAW dan kebenaran Islam yang mulia; kemudian, mereka menjadi Muslim.
Di satu sisi, Rasulullah SAW sibuk dengan para delegasi yang tiba di Madinah; di sisi lain, ia mengirim utusan ke negara-negara tetangga dan penguasa dan mengundang mereka untuk masuk Islam.
Al Ala bin Al Hadhrami adalah salah satu dari para sahabat Rasulullah SAW yang diangkat sebagai utusan Rasulullah SAW mengirimnya ke Bahrain, sebuah negara tepi laut di bagian barat Teluk Basra pada 8 H.
Baca Juga: Abu Ubaidah bin al-Jarrah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Paling Amanah
Rasulullah SAW juga menulis surat kepada Mundhir bin Sawa, penguasa Bahrain di Qatar yang adalah penyembah api. Rasulullah SAW menyarankan Al Ala bin Al Hadhrami untuk mengambil Hz. Abu Hurairah bersamanya dan memperlakukan rekannya dengan baik.
Hz. Ala bin Hadrami adalah salah seorang Muslim pertama. Dia mendengarkan pembicaraan Rasulullah SAW untuk waktu yang lama, dan belajar banyak hal darinya.
Al Ala bin Al Hadhrami adalah pembicara yang baik. Kemampuannya untuk membujuk sangat baik dan dia berbicara dengan lembut. Dia berbicara dengan mempertimbangkan keadaan lawan bicaranya dan melakukan yang terbaik untuk tidak menyakitinya.
Itulah alasan mengapa Al Ala bin Al Hadhrami ditunjuk untuk melakukan pelayanan yang begitu penting.
Baca Juga: Biografi Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad SAW
Al Ala bin Al Hadhrami berangkat tanpa membuang waktu. Di satu sisi, dia melanjutkan perjalanannya, dan di sisi lain, dia berpikir. Sebab, ratusan orang Bahrain di Qatar akan menerima atau menolak
Islam berdasarkan caranya menyampaikan pesan. Selain itu, orang yang akan dia kunjungi adalah seorang raja di Qatar. Karena itu, dia harus berhati-hati. Bahkan, komunitas yang akan dia kunjungi penyembah api.
Alih-alih Allah, orang Bahrain menyembah api, yang diciptakan Allah. Namun, tidak peduli siapa penerimanya, dia harus mengundang mereka menggunakan bahasa yang lembut. Sebab, Allah SWT menyatakan sebagai berikut dalam sebuah ayat Al Quran tentang masalah ini:
“Ajaklah (semua) ke jalan Tuhanmu dengan hikmat dan khotbah yang indah; dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang paling baik dan paling ramah…" (An-Nahl Ayat 125).
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi, Abu Bakar As Siddiq Penuh Keteladanan
Akhirnya, dia sampai di Bahrain. Penguasa Bahrain Al Mudhir bin Sawa mendengar bahwa seorang Nabi Muhammad telah muncul di Mekah. Namun, dia tidak memiliki informasi tentang Islam. Dia menerima utusan Nabi ke hadapannya sekaligus. Karena itu, dia ingin menunjukkan bahwa dia memberi arti penting kepada Rasulullah SAW.
Artikel Terkait
MasyAllah!! Gegara Bakti Kepada Ibu, Sahabat Nabi Ini Menjadi Qari di Surga
Zubair bin Awwam Radhiallahu ‘Anhu, Kisah Sahabat Nabi Muhammad
Kemuliaan dan Kedudukan Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad
Kepemimpinan Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad
Kisah Sahabat Nabi, Sa'ad bin Abi Waqqas
Kisah Sahabat Nabi, Malaikat Menaungi Abdullah bin Haram dengan Sayapnya