TOPMEDIA – Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian di laporkan kepada raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi.
Setelah melihat Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja, Tamlikha diangkat ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya:
“Hai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?” Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahwa semua temannya masih berada di dalam gua Al Kahfi. Pada masa itu Negeri Ephesus diatur oleh dua orang bangsawan istana.
Baca Juga: Zubair bin Awwam Radhiallahu ‘Anhu, Kisah Sahabat Nabi Muhammad
Dua orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa Tamlikha menuju ke gua.
Setibanya dekat gua, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan para pengikut mereka: “Aku khawatir kalau sampai teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya senjata.
Mereka pasti menduga Diqyanus datang dan mereka bakal mati semua. Oleh karena itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka!”
Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam gua.
Baca Juga: Inspiratif, Kisah Bahagianya Belalang Berhasil Keluar dari Dalam Kotak
Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata: “Puji dan syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanus!” Tamlikha menukas:
“Ada urusan apa dengan Diqyanus? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini?” “Kami tinggal sehari atau beberapa hari saja,” jawab mereka. “Tidak!” sangkal Tamlikha.
“Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun! “Diqyanus sudah lama meninggal dunia! Generasi demi generasi sudah lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Allah yang Maha Agung! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian!”
Baca Juga: Film A Separation, Kisah Moral yang Pilu dari Kelas Menengah Terdidik
Teman-teman Tamlikha menyahut: “Hai Tamlikha, apakah engkau hendak menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh jagad?”
“Lantas apa yang kalian inginkan?” Tamlikha balik bertanya. “Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu juga,” jawab mereka.
Artikel Terkait
Kisah Perang Badar, Perang Dahsyat di Bulan Ramadhan-I
Kisah Imam Ali bin Abi Thalib dan Perlakukannya kepada Perempuan
Inspiratif, Kisah Bahagianya Belalang Berhasil Keluar dari Dalam Kotak
Zubair bin Awwam Radhiallahu ‘Anhu, Kisah Sahabat Nabi Muhammad