Ini Tentang Kelahiran dan Nasab Nabi Muhammad SAW yang Jarang Diketahui Umat Muslim

photo author
- Senin, 3 April 2023 | 07:00 WIB
Ilustrasi Pasukan Gajah dalam buku Sirah Nabawiyah (Foto: bersamadakwah.net)
Ilustrasi Pasukan Gajah dalam buku Sirah Nabawiyah (Foto: bersamadakwah.net)

TOPMEDIA - Mencintai Rasulullah, berarti harus memahami sejarahnya secara detail, berikut TOPmedia sajikan untuk anda menguti buki Sirah Nabawiyah.

Nagi Muhammad lahir di Mekkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Bertepatan 20 April 571 M. Ayahnya adalah Abdullah dan ibunya adalah Aminah.

Dalam buku Sirah Nabawiyah, Rasulullah biasa puasa Senin Kamis. Ketika ditanya tentang hari senin, beliau menjelaskan bahwa itu adalah hari lahirnya.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Rasulullah ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau bersabda: “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim)

Baca Juga: Ada 4 Jenis Pernikahan Sebelum Rasullulah Diutus Allah SWT, Umat Muslim Harus Tahu!

Saat itu, bahkan hingga masa Islam, Arab belum memiliki angka tahun. Penamaan tahun diambilkan dari peristiwa besar yang terjadi pada tahun itu.

Tahun lahirnya Rasulullah disebut tahun gajah karena pada saat itu terjadi penyerbuan pasukan Gajah yang hendak menghancurkan Ka’bah. Namun pasukan yang dipimpin Abrahah itu dihancurkan Allah sebelum mencapai Ka’bah.

Saat Rasulullah lahir, keluar cahaya hingga menerangi istana-istana di Syam. Ibnu Sa’ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah berkata, “Setelah bayiku lahir, aku melihat ada cahaya yang keluar dari jalan lahirnya, menyinari istana-istana di Syam.” Imam Ahmad juga meriwayatkan hal senada.

Saat Rasulullah lahir, ayah beliau Abdullah telah wafat. Ia wafat di Yatsrib (Madinah) saat diutus Abul Muthalib untuk mengurus kurma di sana.

Setelah bayinya lahir, Aminah mengirim utusan menemui Abdul Muthalib. Mendengar kabar gembira itu, Abdul Muthalib datang dengan penuh suka cita. Diambilnya bayi itu dan dibawahnya ke Ka’bah seraya berdoa kepada Allah.

Baca Juga: Ganjaran Buruh Berjuang Lakukan Kerjasama dengan DPC Serikat Pekerja Nasional Kabupaten Tangerang, Ini Isinya

Jangan heran jika sebagian orang Mekkah berdoa kepada Allah karena demikianlah ajaran Ibrahim dan Ismail yang masih tersisa. Hanya saja seiring dengan waktu telah terjadi banyak penyimpangan hingga pada kondisi kronis menyembah berhala dan berdoa kepada berhala.

Abdul Muthalib lantas memberikan nama Muhammad untuk cucunya itu. Nama yang belum dikenal di Arab dan mungkin belum pernah dipakai oleh siapapun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X