Tokoh Ahli Kedokteran Muslim yang Karyanya Jadi Rujukan Dokter di Dunia Hingga Saat Ini

photo author
- Kamis, 9 Maret 2023 | 13:41 WIB
 Abu Bakar Ar-Razi (Foto: Islamkaffah.com)
Abu Bakar Ar-Razi (Foto: Islamkaffah.com)

Mendengar kepopuleran Ar razi di Iran, khalifah Abbasiyah Adhud Ad Dawlah Ibn Buwayh memanggil Abu Bakar Ar Razi ke Baghdad dan mengangkatnya jadi kepala rumah sakit Adhudian.

Bukan hanya menjadi kepala Rumah Sakit, Al Razi juga dilibatkan langsung dalam memilih lokasi rumah sakit baru yang akan dia pimpin.

Dalam pemilihan lokasi ini, uniknya, dia menggunakan potongan daging segar untuk ditempatkan di beberapa titik yang akan dididirikan Rumah Sakit di Baghdad.

Baca Juga: Khusus Pria Lajang! PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIA) Buka Lowongan Kerja Terbaru Penempatan Karawang

Beberapa hari kemudian, dia memeriksa potongan-potongan itu, dan dia memilih area di mana potongan yang paling tidak busuk ditemukan, menyatakan bahwa ‘udara’ di sana lebih bersih dan sehat.

Ar-Razi menjadi pionir dalam beberapa bidang kedokteran mulai dari kesehatan mental hingga cacar. Beliau merupakan dokter pertama yang menangani pasien dengan kesehatan mental.

Meski dalam posisi yang tidak waras, Ar Razi tetap mengobati pasien dengan penuh hormat, kepedulian, dan empati.

Jika pasien telah dinyatakan sembuh, maka Ar Razi mempersilahkannya pulang dengan memberikannya sejumlah uang untuk kembali menjalani hidup.

Ar-Razi juga punya pengaruh besar terhadap pengobatan cacar. Saat menjabat sebagai Kepala Dokter di Baghdad, dia adalah orang pertama yang mendeskripsikan cacar dan membedakannya dari campak.

Baca Juga: Kesempatan Untuk Lulusan SMA/SMK! PT Lion Super Indo Buka Lowongan Kerja Terbaru Penempatan Cikarang Bekasi

Dia juga dapat memberi gambaran detail mengenai gejala dua penyakit tersebut.

Tak puas hanya dengan menjadi dokter, Ar Razi mulai membuat karya yang telah diakui oleh berbagai penjuru dunia dan menjadi rujukan selama ratusan tahun.

Kitabnya yang berjudul At-Tibb Al-Mansur, berisi ensiklopedia kedokteran kemudian diterjemahkan oleh Gerald dari Cremona dengan judul Liber Medicinalis Ad Almansorem.
Buku tersebut juga digunakan sebagai panduan kedokteran di benua Eropa pada abad ke-16. Nah luar biasa kan.

Selain itu, kitabnya yang juga menjadi karya momentalnya yang berjudul Al-Hawi fi at-Tibb berisi tentang catatan pengobatan yang dilakukan Ar Razi. Kebesaran Ar Razi dalam bidang kedokteran sudah tidak diragukan lagi.

Dia dianggap sebagai dokter terbesar di sepanjang sejarah Islam. Bahkan menurut beberapa tokoh, bukunya yang berjudul Al-Hawi dianggap lebih masyhur dari buku Al-Qonun fi at-Tibb karya Ibnu Sina.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X