Keistimewaan Malam Nisfu Syaban, Begini Kisahnya Malam Laporan Amal Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW

photo author
- Senin, 6 Maret 2023 | 22:06 WIB
Shalat sunnah Mutlak pada pada malam jumat (Foto: Ilustrasi Shalat)
Shalat sunnah Mutlak pada pada malam jumat (Foto: Ilustrasi Shalat)

TOPMEDIA - Mengutip buku Keagungan Rajab & Sya'ban oleh Abdul Manan Bin Hj. Muhammad Sobari disebutkan beberapa hadits Rasulullah SAW yang berkaitan dengan malam Nisfu Syaban.

Rasulullah SAW menyebut malam Nisfu Syaban merupakan waktu pencatatan amal kebaikan setiap manusia.

Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menerangkan tentang keutamaan malam Nisfu Syaban.

Berbagai peristiwa penting juga terjadi saat Nisfu Syaban, namun apakah peringatan Nisfu Syaban sudah ada sejak masa Rasulullah SAW?

Baca Juga: 7 Posisi Kosong! PT Suryaraya Rubberindo Industries Buka Lowongan Kerja Terbaru Penempatan Cileungsi Bogor

Ada beberapa keistimewaan malam Nisfu Syaban yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW melalui beberapa hadits. Salah satunya yakni sebagai waktu yang ditetapkan untuk mencatat amal kebaikan manusia.

Usamah bin Zaid berkata. "Ya Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Sya'ban." Rasulullah SAW berkata, "Ini adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan saat berbagai amalan diangkat kepada Allah SWT. Aku suka amalanku diangkat saat sedang berpuasa." (HR Imam An-Nasa'i).

Dalam Kitab Syu'ab al-Iman juga terdapat riwayat yang menyebut bahwa Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang memohon ampun pada malam Nisfu Syaban. Rasulullah SAW bersabda,

"Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya." (HR Baihaqi).

Baca Juga: Lakukan Langkah Ini Untuk Blokir Kartu Kredit Bank Mega dan Bank BCA, Ada Beberapa Pilihan

Kemudian ketika perayaan malam Nisfu Syaban viral, orang-orang berbeda pandangan menanggapinya.

Sebagian menerima, dan sebagian lain mengingkarinya. Mereka yang mengingkari adalah mayoritas ulama Hijaz, termasuk dari mereka Atha' dan Ibnu Abi Malikah.

Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari kalangan fuqaha' Madinah menukil pendapat bahwa perayaan malam Nisfu Sya'ban seluruhnya adalah bid'ah. Ini juga merupakan pendapat Ashab Maliki dan ulama selainnya."

Peringatan malam Nisfu Syaban yang kini diamalkan itu dasarnya adalah mengikuti perbuatan segolongan ulama Tabi'in negeri Syam atau kini dikenal dengan negara Suriah. Wallahu alam.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X