Rasuna Said lahir di dekat Danau Maninjau di Sumatra Barat, 14 September 1910.
Sejak masih belia, dia sudah banyak berbicara tentang persoalan di sekitarnya.
Baca Juga: Diusung Golkar jadi Calon Bupati Serang, Andika Hazrumy Mulai 'Tebar Pesona'
Ketekunan dan kecerdasannya telah menuntunnya menjadi asisten guru.
Dengan bekal semangatnya itu, dia memotivasi kaumnya untuk berani bermimpi besar.
Pada 1926, Rasuna Said diundang bergabung dengan Sarikat Rakyat.
Baca Juga: Ingin Berkarier di Perbankan? Silahkan Coba Lowongan Kerja di PT Bank Capital Indonesi
Pada 1930, dia terlibat dalam penyelenggaraan Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).
Organisasi itu dikenal kritis terhadap praktik kolonialisme Belanda dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.
Pada 1931, Rasuna Said pindah ke Padang dan meluncurkan divisi perempuan PERMI.
Fokusnya adalah membuka sekolah sastra untuk perempuan di seluruh Sumatera Barat.
Pada 1932, Rasuna Said ditangkap karena berbicara menentang kekuasaan Belanda. Ribuan orang menghadiri persidangannya di Payakumbuh.
Pidato pembelaannya pun begitu menginspirasi dan disampaikan dengan tegas.
Artikel Terkait
Tips Ampuh dan Tepat Cara Membuat Akun Google Drive Unlimited
Rangkasbitung Jadi Viral di Mesin Pencari Google, Kasus Hakim Konsumsi Sabu
Chatbot AI Google LaMDA Hidup Seperti Manusia
Google Perkirakan Pengguna Muda Tinggalkan Browser Web Karena TikTok
Ternyata Ada Hal Ini, Dibalik Viralnya Gurun Sahara Di Google Maps
Mangkuk Ayam Jago jadi Cover Google Doodle Hari Ini, Apa Maknanya?
Ternyata Arti Mangkuk Ayam Jago, Miliki Kemakmuran di Dalam keluarga, Google Turut Berikan Selebrasi