Bocah di Teluknaga Tangerang Miliki Kebiasaan Tak Lazim Sering Makan Tanah dan Batu

TOPMEDIA.CO.ID - Miliki kebiasan yang tak lazim, bocah asal Kampung Kebun Sereh RT. 04/01, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten memiliki kebiasaan tak lazim. Pasalnya bocah usia 8 tahun ini sering makan semen, pecahan batu, tanah dan pasir. 

Bocah inisial MR ini memiliki kebiasaan buruk sejak berusia 3 tahun. Meski demikian, MR tidak pernah mengeluh sakit, akan tetapi perkembangan tubuh MR tidak seperti bocah normal. 

Jahani (42) Orang tua MR mengaku, kebiasaan aneh putranya itu memakan benda seperti batu, semen, pasir, dan tanah itu terjadi saat bermain sendiri.

Baca Juga: Penguatan Kapasistas Lembaga Kepemudaan, Sekmat Jombang : Kita Fasilitasi Karangtaruna

"Anak saya suka makan tanah dan pasir, yang lebih parah lagi, saya suka lihat makan semen yang di dinding tembok dikerokin sampe bolong," ujar Jahani orang tua MR, dikutip Mata86.com 

Jahani mengatakan, meski dirinya kadang tidak mengetahui putra keenamnya tersebut telah memakan pasir, tanah dan semen. Namun dirinya bisa melihat saat anaknya BAB keluar banyak kotoran yang pernah dimakan sama ananya. 

"Kadang meski saya tanya dia tidak mengaku, tapi ketahuan dari BABnya suka keluar lagi tanah dan pasir. Memang anak saya kalau BAB selalu cair, agak berbusah seperti cairan semen dan cat tembok," tuturnya.

Baca Juga: Dibenci Allah dan Disukai Wanita? Inilah Tempat Jual Beli Yang Disebut Tempat Berkumpulnya Setan!

Jahani mengatakan, putranya suka menangis bila ditegur untuk dilarang tidak boleh memakan pasir, tanah, dan semen. Karena dirinya mengetahui, sebanyak-banyaknya memakan benda aneh tidak mungkin kenyang seperti makan nasi. 

"Suka makan yang aneh-aneh sejak usia 3 tahun sampai sekarang 8 tahun, jadi sekenyang-kenyangnya dia makan tidak bisa jadi daging, karena mengandung cacing diperutnya, sebab yang dimakan tanah, pasir dan semen," keluhnya. 

Lanjut Jahani menceritakan, bahwa putranya tersebut kadang suka mengorek dinding tembok rumahnya untuk dimakan. Menurutnya, kadang sudah beberapa kali dindingnya ditambal, namun seringkali putranya mengorek kembali.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi Banten Terus Menekan Angka Stunting Hingga Tingkat Desa

"Kadang suka dinding tembok rumah dikerokin buat dimakan, sudah berapa kali saya tambal yang lobangnya, tapi tetap aja kalau dilihat dari jauh dikerokin lagi dindingnya," tutur Jahani.***