Kerja keras pemerintah dalam hal upaya pengadaan vaksin bagi masyarakat Indonesia mendapat apresiasi dari Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah. Hal ini lantaran pemerintah melalui tim gabungan lintas kementerian dan sektoral telah gigih bekerja keras melakukan percepatan vaksinasi bagi kelompok yang paling rentan terinfeksi Covid-19, khususnya di sektor pelayanan publik.
Dirinya juga menyambut baik laporan kunjungan pemerintah dari Swiss dan Inggris yang dilakukan oleh Menteri BUMN dan Menlu, di mana Indonesia mendapatkan komitmen pengadaan vaksin dari AstraZeneca Eropa sebanyak 100 juta.
Sedangkan untuk tahun 2022, vaksin Merah Putih dari lembaga Eijkman telah selesai uji dan siap dieralisasikan.
Yang terpenting, menurutnya pemerintah harus segera membangun komunikasi publik yang efektif, terarah dan sistematis sehingga di tengah terbatasnya vaksin yang tersedia di tahun 2020 ini dapat dipahami masyarakat mengapa harus diberikan prioritas kepada sektor tertentu.
Ketua PP Muhammadiyah Dedi Irawan mengatakan bahwa penerapan vaksin harus transparan, tidak boleh ada satu saja diberikan kepada orang yang tidak sesuai kriteria sehingga dapat menimbulkan kemarahan publik.
Kabar baik terkait vaksin ini tentu saja menjadi energi positif bagi rakyat Indonesia untuk segera terlepas dari Pandemi Covid-19, karena dengan pulihnya sektor kesehatan, masyarakat otomatis akan segera memulihkan segala sektor.
Pemerintah mencanangkan pemberian vaksin corona tahap pertama dimulai pada Januari sampai April 2021. Budi menargetkan penyelesaian vaksinasi virus corona di Indonesia berdasarkan hitung-hitungan jumlah vaksin, memakan waktu 3,5 tahun. (Nand/Red)